Heboh! Rupiah Tiba-Tiba Menguat Tajam, Apa Penyebabnya dan Bertahan Berapa Lama?
Tanggal: 19 Mei 2025 09:51 wib.
Tampang.com | Nilai tukar rupiah mendadak menguat signifikan terhadap dolar Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir. Banyak pihak terkejut karena penguatan ini terjadi di tengah kondisi global yang masih penuh ketidakpastian.
Kurs Dolar Terjun Bebas di Tengah Intervensi Bank Indonesia
Penguatan rupiah disebut-sebut tak lepas dari langkah agresif Bank Indonesia yang melakukan intervensi pasar secara konsisten. Tak hanya melepas cadangan devisa, bank sentral juga memperketat likuiditas untuk meredam tekanan dolar.
Pekan ini saja, kurs rupiah di pasar spot ditutup di level Rp15.200 per dolar AS, naik tajam dari posisi Rp15.650 hanya sepekan sebelumnya.
Investor Asing Masuk Lagi, Sentimen Positif Domestik Menguat
Selain faktor intervensi, aliran modal asing yang kembali masuk ke pasar obligasi dan saham domestik juga memperkuat posisi rupiah. Para analis menilai bahwa sinyal stabilitas politik pascapemilu dan optimisme terhadap reformasi ekonomi menjadi daya tarik tersendiri bagi investor luar.
“Rupiah menguat bukan hanya karena teknikal pasar, tapi juga karena sentimen domestik yang membaik secara konsisten,” ujar seorang analis pasar uang.
Apakah Ini Bisa Bertahan?
Meski penguatan rupiah disambut baik, sejumlah ekonom mengingatkan bahwa tren ini bisa bersifat sementara. Pasar global masih sangat rentan terhadap tekanan geopolitik dan perubahan suku bunga The Fed.
Bahkan, jika ada kejutan dari inflasi AS atau kenaikan suku bunga mendadak, arus keluar modal bisa kembali terjadi dalam waktu singkat.
Efek Positif ke Harga Barang dan Daya Beli
Jika penguatan rupiah ini bisa bertahan, maka harga barang impor—termasuk pangan dan energi—berpeluang turun. Hal ini akan berdampak langsung pada daya beli masyarakat dan inflasi yang lebih terkendali.