Sumber foto: Google

Harga Sembako Naik Terus, Daya Beli Rakyat Makin Tercekik Meski Inflasi Rendah!

Tanggal: 17 Mei 2025 21:51 wib.
Tampang.com | Pemerintah kembali mengklaim bahwa inflasi nasional terkendali di bawah target tahunan. Namun, realitas di pasar berbeda. Harga bahan pokok seperti beras, cabai, dan minyak goreng naik perlahan tapi pasti, membuat banyak keluarga kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Inflasi Terkendali, Tapi Tak Terasa di Dompet Rakyat
Meski angka inflasi nasional berada di kisaran 2,8%, harga sembako justru melonjak di beberapa wilayah. Kenaikan harga ini tidak sebanding dengan kenaikan pendapatan masyarakat, yang stagnan bahkan menurun di beberapa sektor.

“Angka inflasi itu ilusi kalau harga di pasar tetap tinggi. Yang dirasakan rakyat adalah kenyataan, bukan statistik,” ujar Siti Aisyah, ekonom dari LPEM UI.

Konsumsi Rumah Tangga Menurun
Dampak nyata dari daya beli yang tergerus adalah turunnya konsumsi rumah tangga. Banyak keluarga kini lebih selektif dalam berbelanja, bahkan mengurangi porsi makan atau mengganti bahan pokok dengan yang lebih murah.

Faktor Penyebab: Distribusi Tak Merata dan Beban Produksi
Harga naik karena pasokan tidak stabil, distribusi terganggu, dan biaya produksi (termasuk pupuk dan bahan bakar) melonjak. Pemerintah dinilai belum cukup efektif dalam mengintervensi rantai pasok ini.

Solusi: Bukan Hanya Subsidi, Tapi Penguatan Sistem Distribusi
Subsidi saja tidak cukup jika tidak diiringi dengan penguatan distribusi dan stabilisasi harga di tingkat petani dan pedagang. Intervensi pasar harus dilakukan secara terarah dan konsisten.

“Kalau pemerintah hanya fokus pada angka inflasi dan bukan realita konsumsi, maka rakyat yang akan terus menanggung bebannya,” tegas Aisyah.

Ekonomi Stabil Itu Bukan Sekadar Data, Tapi Hidup yang Layak
Bagi masyarakat bawah, ekonomi yang sehat adalah saat harga terjangkau dan kebutuhan dasar bisa dipenuhi. Statistik tidak bisa menggantikan kenyataan pahit di meja makan rakyat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved