Harga Pangan Meroket Jelang Iduladha, Warga Menjerit Pedagang Panen Untung?
Tanggal: 17 Mei 2025 13:18 wib.
Tampang.com | Seperti siklus tahunan, jelang hari besar keagamaan seperti Iduladha, harga bahan pangan kembali meroket. Daging sapi, ayam, cabai, dan bawang melonjak hingga 30%, membuat masyarakat kelas menengah ke bawah harus memutar otak demi bisa berkurban atau sekadar makan layak.
Daging dan Cabai Naik Gila-Gilaan
Di beberapa pasar tradisional Jabodetabek, harga daging sapi sudah tembus Rp160 ribu/kg, sementara cabai rawit merah menyentuh Rp95 ribu/kg. Kenaikan ini terjadi hampir serentak dalam dua pekan terakhir menjelang Iduladha.
“Kalau terus naik begini, bisa-bisa nggak jadi kurban, malah ngirit buat makan sehari-hari,” ujar Lilis, ibu rumah tangga di Depok.
Siapa yang Diuntungkan?
Di sisi lain, sebagian pedagang memang mengakui bahwa momentum hari besar mendatangkan pembeli lebih banyak. Namun, mereka juga terbebani harga dari distributor dan keterbatasan stok.
“Kami cuma jual sedikit lebih mahal karena dari agennya memang sudah naik,” kata Rudi, pedagang daging di Pasar Minggu.
Distribusi Lemah, Stok Tak Terkendali
Masalah utama bukan hanya soal permintaan tinggi, tapi juga soal rantai distribusi dan kontrol stok dari pemerintah yang belum efektif. Tidak jarang, spekulan memanfaatkan momen ini untuk mengeruk untung.
Solusi: Intervensi Harga dan Peningkatan Cadangan Pangan
Pakar ekonomi menyarankan agar pemerintah turun tangan langsung lewat operasi pasar, penguatan stok cadangan nasional, dan pengawasan ketat terhadap spekulasi harga yang merugikan masyarakat.
“Setiap tahun kita kecolongan soal harga pangan. Ini soal ketahanan nasional, bukan sekadar soal pasar,” tegas M. Ridho Arsyad, analis kebijakan publik.