Sumber foto: Google

Harga Naik, Gaji Jalan di Tempat! Daya Beli Rakyat Terus Tergerus

Tanggal: 13 Mei 2025 19:31 wib.
Tampang.com | Kenaikan harga kebutuhan pokok kembali menjadi sorotan publik. Beras, telur, cabai, hingga tarif transportasi mengalami lonjakan dalam beberapa bulan terakhir. Namun di sisi lain, pendapatan mayoritas masyarakat tetap stagnan, bahkan menurun. Kondisi ini membuat daya beli rakyat tergerus dan tekanan hidup makin terasa berat.

Kenaikan Harga Tak Terkendali, Rakyat Menjerit
Di sejumlah wilayah, harga beras medium sudah tembus Rp15.000 per kilogram. Harga telur dan minyak goreng juga ikut naik. Ini menjadi ironi karena kenaikan tersebut terjadi saat pemerintah mengklaim inflasi masih terkendali.

“Kalau semua naik tapi gaji tetap segitu, ujung-ujungnya cuma bisa ngirit makan,” keluh Nani, ibu rumah tangga di Bekasi.

Gaji Tak Ikut Naik, Ekonomi Rumah Tangga Terdampak Langsung
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa mayoritas pekerja informal dan buruh harian belum mengalami kenaikan pendapatan yang signifikan sejak pandemi. Bahkan, beberapa sektor mengalami penurunan upah karena efisiensi perusahaan.

“Inflasi yang tidak diimbangi kenaikan pendapatan akan memukul konsumsi masyarakat, dan itu bahaya bagi pertumbuhan ekonomi,” jelas Rino Saputra, ekonom dari INDEF.

Pemerintah Klaim Bantuan Sosial Sudah Diberikan
Menanggapi krisis daya beli, pemerintah mengandalkan program bantuan sosial (bansos) untuk meredam dampak. Namun efektivitas bansos kerap dipertanyakan, mulai dari distribusi yang tidak merata hingga data penerima yang bermasalah.

“Bansos hanya solusi jangka pendek. Yang dibutuhkan rakyat adalah kestabilan harga dan pendapatan yang layak,” tambah Rino.

Solusi Jangka Panjang: Kenaikan UMP dan Kontrol Distribusi Harga
Pemerintah daerah diminta lebih aktif mendorong kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang realistis mengikuti inflasi. Selain itu, pengawasan rantai distribusi juga harus diperketat untuk mencegah permainan harga oleh spekulan dan kartel pangan.

Ekonomi Sehat Harus Dimulai dari Perut Rakyat
Jika rakyat tidak mampu membeli kebutuhan dasarnya, maka pertumbuhan ekonomi hanya akan jadi angka di atas kertas. Kesejahteraan bukan diukur dari klaim makroekonomi, tapi dari isi kantong masyarakat sehari-hari.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved