Harga Minyak Bergejolak, Bahlil: Hanya Doa yang Bisa Selamatkan
Tanggal: 26 Jun 2025 12:14 wib.
Dalam situasi global yang semakin tidak pasti, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan Indonesia dalam menghadapi potensi kenaikan harga minyak dunia. Hal ini diungkapkan oleh Bahlil di tengah acara Jakarta Geopolitical Forum ke-9 yang berjudul “Geoeconomic Fragmentation and Energy Security” yang berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada 24 Juni 2025. Menurutnya, situasi yang dipengaruhi oleh konflik yang berkepanjangan di Timur Tengah memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak.
Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa ketidakpastian pasar energi global membuat Indonesia tidak dapat sepenuhnya bergantung pada negara lain. Saat ini, hampir semua negara tengah memprioritaskan kepentingan domestik mereka, yang semakin memperburuk kondisi global. Dalam menghadapi tantangan ini, Menteri ESDM menekankan bahwa antisipasi perlu dilakukan dengan baik, baik melalui langkah-langkah strategis maupun dengan doa.
Kenaikan harga minyak dunia, yang sangat dipengaruhi oleh fluktuasi geopolitik, dapat memiliki dampak signifikan bagi perekonomian, terutama bagi negara-negara yang bergantung pada impor energi. Untuk itu, Bahlil mengajak semua pihak untuk bersama-sama berdoa demi kestabilan harga minyak. Ia mengungkapkan keyakinannya bahwa dengan ikhtiar dan doa, Indonesia mampu menghadapi berbagai tantangan yang ada.
“Potensi kenaikan harga minyak dunia jangan dianggap remeh. Kami harus bersiap-siap dengan strategi yang matang, dan di saat yang bersamaan, kita juga perlu menyerahkan segalanya kepada Yang Maha Kuasa,” kata Bahlil. Pesan ini menggambarkan kombinasi antara usaha dan spiritualitas yang sering kali mendasari kebijakan di Indonesia.
Dalam acara tersebut, Bahlil juga menyentuh berbagai aspek lain terkait masalah energi dan lingkungan yang berkelanjutan. Ia menekankan perlunya transisi energi yang berkelanjutan agar Indonesia bisa lebih mandiri dan tidak terlalu bergantung pada kondisi global. Dengan mengembangkan sumber energi terbarukan, diharapkan Indonesia dapat mengurangi dampak negatif dari fluktuasi harga minyak dunia.
Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar, ada peluang yang bisa dimanfaatkan. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Dalam konteks inilah, pengembangan program-program yang menyokong energi terbarukan menjadi krusial untuk memastikan bahwa Indonesia tidak terjebak dalam siklus ketidakpastian harga minyak.
Di tengah ketidakpastian ini, Bahlil mengundang semua elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam mendukung kebijakan pemerintah dalam sektor energi. Komitmen dari sektor swasta juga diperlukan guna mendiversifikasi sumber energi dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
Melalui kolaborasi yang berjalan, diharapkan Indonesia dapat lebih resilient dalam menghadapi tantangan global, termasuk gejolak harga minyak yang selalu mengancam perekonomian.
Dalam pernyataannya, Bahlil dengan tegas menggarisbawahi bahwa doa menjadi bagian tak terpisahkan dari upaya tersebut. "Hanya dengan ikhtiar dan doa, kita bisa berharap untuk keluar dari masalah ini dan menuju era ketahanan energi yang lebih baik," pungkas Bahlil.