Sumber foto: Google

Harga LPG Merangkak Naik Tanpa Pemberitahuan, Rakyat Kian Terjepit!

Tanggal: 13 Mei 2025 22:55 wib.
Tampang.com | Dalam beberapa bulan terakhir, warga di berbagai daerah mengeluhkan kenaikan harga gas LPG 3 kg bersubsidi. Meski tidak ada pengumuman resmi dari pemerintah pusat, harga di tingkat pengecer naik perlahan. Hal ini menambah beban ekonomi rumah tangga, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah.

Menurut pantauan lapangan, harga LPG 3 kg yang semestinya berkisar Rp18.000 kini dijual hingga Rp25.000 per tabung di beberapa daerah. Kenaikan ini dinilai tidak transparan dan memperlihatkan lemahnya pengawasan distribusi.

Subsidi Tidak Tepat Sasaran
Pemerintah berdalih bahwa subsidi LPG tetap diberikan, namun faktanya banyak warga miskin kesulitan mendapat harga resmi. Sementara itu, kalangan menengah justru masih bebas membeli tabung bersubsidi tanpa mekanisme penyaringan yang jelas.

"Yang diuntungkan justru mereka yang tidak berhak. Warga miskin malah harus beli dari pengecer dengan harga tinggi," ujar Nur Kholis, pengamat energi dari LPEM UI.

Kebijakan Tak Jelas, Masyarakat Bingung
Sejumlah warga mengaku bingung dengan perubahan skema subsidi yang belakangan dihubungkan dengan data registrasi di aplikasi MyPertamina. Namun sosialisasi minim, dan banyak warga di desa bahkan tidak tahu harus mendaftar agar tetap dapat harga subsidi.

"Kalau tidak punya HP atau tak paham aplikasi, bagaimana kami bisa daftar? Kenapa sistem dibuat menyulitkan rakyat?" keluh Sulastri, ibu rumah tangga di Probolinggo.

Dampak ke Ekonomi Rumah Tangga
LPG adalah kebutuhan pokok bagi jutaan keluarga. Kenaikan harga tanpa pemberitahuan resmi dapat berdampak langsung pada inflasi dapur, memicu kenaikan harga makanan, dan menurunkan daya beli.

"Ini ancaman nyata terhadap ketahanan ekonomi keluarga kecil," tegas Nur Kholis.

Rekomendasi Perbaikan
Agar subsidi energi kembali berpihak pada yang benar-benar membutuhkan, beberapa langkah yang disarankan antara lain:



Pendataan ulang penerima subsidi berbasis desa/RT.


Pengawasan distribusi LPG hingga ke pengecer terakhir.


Edukasi dan pendampingan pendaftaran digital di desa-desa.


Penetapan harga eceran tertinggi (HET) yang wajib diawasi.



Jika dibiarkan, kenaikan harga LPG secara diam-diam ini bukan hanya persoalan teknis, tapi cermin bahwa subsidi energi mulai kehilangan arah keberpihakannya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved