Sumber foto: Google

Harga Energi Meroket, Bisakah Industri Indonesia Bertahan?

Tanggal: 13 Mei 2025 19:22 wib.
Tampang.com | Sektor industri Indonesia saat ini menghadapi tantangan berat akibat melonjaknya harga energi. Baik harga bahan bakar minyak (BBM) maupun tarif listrik mengalami kenaikan yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini tidak hanya mempengaruhi biaya produksi, tetapi juga daya saing industri Indonesia di pasar global.

Kenaikan Harga Energi yang Menggerus Biaya Produksi
Sebagian besar industri, terutama yang padat energi, sangat tergantung pada harga energi yang stabil untuk mempertahankan biaya operasional. Ketika harga energi meningkat, otomatis biaya produksi juga ikut melonjak. Dampaknya, harga produk yang dihasilkan menjadi lebih mahal, sementara daya beli konsumen cenderung menurun.

Contohnya, industri manufaktur yang bergantung pada energi listrik dan BBM akan merasakan dampak langsung. Kenaikan biaya produksi membuat harga barang jadi lebih mahal dan mengurangi daya saing Indonesia di pasar internasional.

Menurut Dedi Susanto, seorang pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, “Industri yang mengandalkan energi fosil seperti minyak dan gas akan lebih terpukul dengan harga energi yang naik. Mereka harus mencari cara untuk mengurangi ketergantungan pada energi konvensional.”

Tantangan untuk Industri Padat Energi
Beberapa sektor yang sangat terpengaruh oleh kenaikan harga energi adalah industri otomotif, tekstil, dan elektronik. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor ini harus menanggung beban biaya energi yang lebih besar, yang pada gilirannya mempengaruhi harga jual produk.

"Industri otomotif di Indonesia, misalnya, harus menghadapi biaya produksi yang lebih tinggi akibat naiknya harga energi. Ini bisa memengaruhi kemampuan industri untuk bersaing di pasar global," jelas Dedi.

Solusi untuk Mengurangi Ketergantungan pada Energi Fosil
Untuk menghadapi lonjakan harga energi, beberapa langkah yang bisa diambil oleh pemerintah dan sektor industri Indonesia antara lain:



Pemanfaatan Energi Terbarukan
Industri Indonesia harus beralih ke energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan biomassa. Pemerintah perlu memberikan insentif bagi perusahaan yang berinvestasi dalam teknologi hijau untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil.


Efisiensi Energi
Sektor industri perlu mengoptimalkan penggunaan energi untuk meningkatkan efisiensi. Teknologi efisiensi energi yang lebih baik bisa membantu mengurangi penggunaan energi tanpa mengorbankan produktivitas.


Diversifikasi Sumber Energi
Diversifikasi sumber energi menjadi hal yang penting untuk mengurangi ketergantungan pada satu jenis sumber energi. Pemerintah perlu mengembangkan infrastruktur energi terbarukan dan menjamin pasokan energi yang beragam.



Dampak Kenaikan Energi pada Inflasi dan Daya Saing
Kenaikan harga energi juga berpotensi meningkatkan inflasi, karena barang dan jasa yang bergantung pada energi akan mengalami kenaikan harga. Ini bisa memperburuk daya beli masyarakat yang sudah tergerus akibat inflasi yang sebelumnya sudah tinggi.

Di sisi lain, daya saing industri Indonesia di pasar internasional juga bisa terancam. Kenaikan biaya produksi membuat produk Indonesia menjadi lebih mahal dibandingkan dengan produk dari negara lain yang biaya energi produksinya lebih rendah.

Peran Pemerintah dalam Mengatasi Krisis Energi
Pemerintah Indonesia harus memikirkan solusi jangka panjang untuk menghadapi ketergantungan terhadap energi fosil. Hal ini melibatkan pengembangan kebijakan yang lebih mendukung industri hijau, serta menyediakan infrastruktur yang memadai untuk mendukung penggunaan energi terbarukan.

"Pemerintah juga harus memperkenalkan kebijakan yang mendorong efisiensi energi di sektor industri. Tanpa itu, industri Indonesia akan kesulitan bersaing dengan negara lain yang sudah lebih dulu beralih ke energi terbarukan," tegas Dedi.

Kesimpulan: Menghadapi Tantangan Energi untuk Bertahan
Meskipun tantangan besar dihadapi oleh sektor industri Indonesia akibat kenaikan harga energi, ada peluang untuk bertahan dan beradaptasi. Dengan peralihan ke energi terbarukan, efisiensi energi yang lebih baik, dan kebijakan yang mendukung sektor hijau, Indonesia bisa memperbaiki daya saing industrinya dan menghadapi krisis energi ini dengan lebih baik.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved