Sumber foto: iStock

Harga Emas Naik Sedikit setelah Penurunan Sebelumnya

Tanggal: 18 Jun 2024 18:54 wib.
Harga emas mengalami kenaikan tipis setelah sebelumnya mengalami penurunan akibat kenaikan imbal hasil Treasury AS yang dianggap memiliki imbal hasil lebih pasti oleh para investor. Data dari Refinitiv menunjukkan bahwa harga emas pada pukul 06.22 WIB mencapai US$ 2.318,91 per troy ons, mengalami kenaikan tipis sebesar 0,001% dari hari sebelumnya. Sedangkan pada penutupan perdagangan Senin (17/6), harga emas turun sebesar 0,58% menjadi US$ 2.318,87 per troy ons.

Menurut laporan dari Reuters, penurunan harga emas pada hari Senin dipicu oleh kenaikan imbal hasil Treasury AS yang membuat logam mulia emas, yang tidak memberikan imbal hasil bunga, menjadi kurang menarik bagi para investor.

Jim Wyckoff, seorang analis pasar senior di Kitco Metals, menyatakan bahwa saat ini pasar emas kekurangan berita fundamental baru yang signifikan, sehingga pergerakan harga lebih banyak dipengaruhi oleh pasar luar. Wyckoff juga menyampaikan bahwa harga emas kemungkinan akan stagnan antara kisaran US$ 2.300 dan US$ 2.400 hingga terjadi katalis fundamental besar berikutnya, yang mungkin baru terjadi pada bulan Juli mendatang.

Selain itu, imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun naik setelah mengalami penurunan tajam pekan lalu, membuat bullion kurang menarik bagi investor. Presiden Fed Philadelphia, Patrick Harker, menyebutkan bahwa Fed kemungkinan akan memangkas suku bunga acuan sekali tahun ini jika perkiraan ekonomi berjalan sesuai rencana. Sedangkan Presiden Fed Minneapolis, Neel Kashkari, juga memperkirakan bahwa bank sentral AS akan menurunkan suku bunga sekali dalam tahun ini, kemungkinan terjadi pada bulan Desember.

Pedagang saat ini menantikan komentar dari Presiden Fed New York, John Williams, dan Gubernur Fed, Lisa Cook. Penurunan suku bunga diprediksi akan mengurangi biaya peluang memegang bullion yang tidak menghasilkan bunga.

Data penjualan ritel AS yang akan dirilis pada hari Selasa, klaim pengangguran mingguan pada hari Kamis, dan indeks pembelian manajer sementara pada hari Jumat diharapkan dapat memberikan lebih banyak kejelasan tentang konsumsi dan kekuatan ekonomi.

Selain memperhatikan harga emas, juga terdapat pergerakan harga logam mulia lainnya. Harga perak spot XAG= turun 0,5% menjadi US$ 29,38 per ons, sementara platinum XPT= naik 1,3% menjadi US$ 970,15, dan palladium XPD= naik 0,2% menjadi US$ 891,92.

Ryan McKay, ahli strategi komoditas senior di TD Securities, dalam sebuah catatan menyatakan bahwa serangkaian data inflasi yang lebih lemah dari perkiraan, bersama dengan rincian FOMC yang kurang hawkish, telah meningkatkan minat terhadap emas. Meskipun begitu, masih banyak ketidakpastian tentang waktu pemotongan suku bunga yang diharapkan, dan posisi beta makro terhadap kejutan data akan tetap tinggi dalam jangka pendek.

Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa harga emas saat ini sedang mengalami variasi fluktuatif dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, terutama terkait dengan kebijakan suku bunga. Selain itu, ada harapan terhadap data ekonomi AS yang akan dirilis untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang kondisi ekonomi serta mempengaruhi pergerakan harga emas dalam waktu dekat.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved