Sumber foto: iStock

Harga Emas Antam Mencapai Rekor Tertinggi dalam Sejarah

Tanggal: 16 Sep 2024 12:34 wib.
Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk, atau yang lebih dikenal dengan emas Antam, kembali mencatatkan rekor baru sebagai yang termahal dalam sejarah. Lonjakan harga emas Antam ini dipicu oleh kenaikan harga emas dunia yang telah berlangsung sejak akhir pekan sebelumnya. Pada hari Senin, tanggal 16 September 2024, harga emas Antam mencapai Rp1.443.000 per gram, mengalami kenaikan sebesar Rp4.000 dibandingkan dengan hari sebelumnya. Kenaikan ini membuat banderol harga emas Antam mencatat rekor baru sebagai yang tertinggi sepanjang sejarah. 

Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, harga emas Antam telah naik hingga Rp10.000 dan memecahkan rekor tertinggi sebelumnya di angka Rp1.439.000 per gram yang terjadi pada awal bulan Agustus. Kenaikan harga emas Antam ini terus berlanjut dan mendekati level psikologis di angka Rp1,5 juta per gram yang dipercaya dapat tercapai pada tahun ini.

Kenaikan harga emas Antam ini juga diikuti oleh lonjakan harga pembelian kembali (buyback price). Hari ini, harga pembelian kembali emas Antam ditetapkan di level Rp1.289.000 per gram, naik sebesar Rp4.000 dari harga sebelumnya.

Lonjakan harga emas Antam terutama dipengaruhi oleh rekor all-time-high harga emas di pasar dunia yang telah berlangsung sejak akhir pekan sebelumnya. Di pasar Asia, harga emas spot bahkan telah mencapai rekor tertinggi baru di angka US$2.582,15 per troy ounce.

Kenaikan harga emas ini dikarenakan keyakinan para pelaku pasar akan pemangkasan bunga acuan oleh Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat sebesar 50 bps. Pemangkasan bunga ini diyakini dapat memicu gelombang pelonggaran moneter di seluruh dunia, menjadikan emas sebagai alat lindung nilai yang diminati ketika nilai dolar AS menurun.

Beberapa bank investasi global telah menyampaikan prediksi harga emas yang berpotensi memecahkan rekor baru di masa mendatang. Goldman Sachs, misalnya, memperkirakan harga emas dunia bisa mencapai US$2.700 per troy ounce, didorong oleh pembelian bank sentral emerging market dan pembelian ritel oleh konsumen di Asia. Prediksi ini menunjukkan zona bull market yang sulit digoyang, terutama dengan adanya kombinasi faktor yang kuat.

Bank investasi lainnya, Citigroup, memperkirakan harga emas bisa mencapai US$3.000 per troy ounce pada pertengahan 2025 nanti, didukung oleh arus masuk modal ke Exchange Trade Fund (ETF) emas yang sudah berlangsung signifikan dalam lebih 12 bulan terakhir. Selain itu, perubahan kebijakan moneter yang lebih longgar juga menjadi faktor pendorong harga emas yang semakin berkilau.

Prediksi lain dari UBS Group AG menyebutkan bahwa aliran ETF yang besar dan permintaan spekulatif ketika The Fed benar-benar memangkas bunga acuan pertama kali bisa membawa harga emas di angka US$2.600 per troy ounce pada kuartal terakhir tahun ini. Di sisi lain, ANZ Group Holdings memperkirakan target harga emas terdekat berada di angka US$2.550 per troy ounce, dipicu oleh langkah strategis investasi para pemodal ketika bunga acuan The Fed turun.

Berdasarkan prediksi dari bank-bank investasi global tersebut, terlihat bahwa harga emas masih memiliki potensi untuk terus mengalami kenaikan di masa mendatang. Hal ini juga mencerminkan tingginya minat para investor terhadap emas sebagai aset lindung nilai ketika kondisi ekonomi global tidak menentu.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved