Harga Emas Antam Jeblok Rp 29.000! Waktunya Borong Sebelum Lebih Murah Lagi?
Tanggal: 18 Nov 2025 11:45 wib.
Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mengalami penurunan signifikan. Hari ini, harga emas Antam turun sebesar Rp 29.000 per gram, memicu perhatian investor, penggemar logam mulia, dan masyarakat yang biasanya membeli emas sebagai bentuk tabungan atau investasi jangka panjang.
Data resmi dari situs resmi Antam menunjukkan, harga emas Antam untuk ukuran 1 gram kini berada di level Rp 1.070.000, turun dari harga sebelumnya Rp 1.099.000 per gram. Penurunan ini menjadi sorotan karena terjadi di tengah kondisi pasar yang cukup volatil, dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah, harga emas global, dan kebijakan suku bunga internasional.
Analis pasar komoditas, Rizky Firmansyah, menyebut penurunan harga emas ini wajar mengingat beberapa faktor ekonomi yang tengah berlangsung. “Harga emas selalu dipengaruhi oleh kondisi global, termasuk nilai dolar Amerika Serikat, inflasi, dan tingkat suku bunga. Saat dolar menguat, harga emas biasanya melemah. Penurunan Rp 29.000 hari ini adalah koreksi pasar yang wajar,” ujar Rizky, Senin (18/11/2025).
Namun, bagi sebagian investor, momen penurunan harga justru menjadi kesempatan emas—secara harfiah—untuk menambah kepemilikan logam mulia. Emas dikenal sebagai aset aman (safe haven) di tengah ketidakpastian ekonomi. Bahkan, banyak pakar keuangan menyarankan membeli emas saat harga turun untuk strategi investasi jangka panjang.
“Tentu, saat harga turun, daya tarik emas sebagai investasi meningkat. Bagi masyarakat yang ingin menyelamatkan nilai aset dari inflasi, ini saat yang tepat untuk mulai borong emas,” lanjut Rizky.
Penurunan harga emas Antam hari ini terjadi bersamaan dengan tren pelemahan harga emas global. Harga emas dunia tercatat menurun di level USD 1.980 per ons troi, akibat penguatan dolar Amerika Serikat dan sentimen positif pasar saham. Kondisi ini berimbas langsung pada harga emas di dalam negeri.
Selain faktor global, pergerakan nilai tukar rupiah juga memengaruhi harga emas. Rupiah yang relatif stabil terhadap dolar membuat harga emas lokal tidak melonjak signifikan, sehingga potensi pembelian emas di pasar domestik meningkat.
Di sisi lain, pembeli ritel di sejumlah toko emas mulai merespons penurunan harga ini. Pantauan di beberapa outlet emas di Jakarta dan Surabaya menunjukkan lonjakan transaksi kecil-kecilan, terutama dari konsumen yang membeli 1–5 gram emas untuk tabungan. “Kami melihat ada peningkatan minat beli sejak harga turun kemarin. Banyak yang memanfaatkan momentum ini untuk mulai menabung emas,” ujar seorang kasir toko emas di Jakarta Pusat.
Meski demikian, analis menekankan agar calon pembeli tetap bijak dan tidak terburu-buru. Harga emas memang cenderung naik dalam jangka panjang, namun fluktuasi harian atau mingguan bisa terjadi. “Strategi membeli secara bertahap lebih aman dibanding langsung membeli banyak sekaligus. Ini bisa mengurangi risiko harga turun lebih dalam setelah pembelian,” saran Rizky.
Selain emas fisik Antam, investor juga dapat mempertimbangkan instrumen lain seperti emas digital atau reksa dana emas yang lebih likuid. Kedua instrumen ini memungkinkan pembelian emas tanpa harus menyimpan fisiknya, sehingga lebih fleksibel untuk transaksi jangka pendek maupun panjang.
Sejumlah ahli keuangan juga menekankan pentingnya memahami tujuan investasi sebelum membeli emas. Emas sebagai lindung nilai inflasi, tabungan, atau diversifikasi portofolio memiliki strategi berbeda. Pembelian saat harga turun bisa menguntungkan, tetapi tetap harus disesuaikan dengan kemampuan finansial masing-masing individu.
Fenomena harga emas Antam turun Rp 29.000 ini juga memunculkan diskusi di media sosial. Banyak pengguna membagikan tips membeli emas saat harga rendah, ada juga yang mempertanyakan apakah harga masih akan turun lebih dalam sebelum Natal dan Tahun Baru. Tren diskusi ini menunjukkan ketertarikan masyarakat terhadap logam mulia tetap tinggi, meski terjadi fluktuasi harga.
Pihak Antam sendiri menegaskan, penurunan harga tidak mencerminkan masalah produksi atau pasokan. Perusahaan menegaskan stok emas tetap aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan investor. “Kami memastikan stok emas tersedia sesuai permintaan, baik untuk ukuran kecil maupun besar. Penurunan harga hari ini murni mengikuti dinamika pasar global dan lokal,” ujar perwakilan Antam.
Dengan kondisi saat ini, banyak analis melihat momen penurunan harga emas sebagai peluang strategis. Bagi masyarakat yang memiliki dana lebih dan ingin investasi aman, ini saatnya menimbang untuk membeli emas. Tetapi, bijaklah dalam menentukan jumlah dan tujuan investasi, agar manfaat jangka panjangnya bisa maksimal.
Harga emas Antam yang melorot Rp 29.000 hari ini menandakan fluktuasi pasar yang terus berjalan. Namun, bagi investor cerdas, harga rendah adalah sinyal untuk mulai menyusun strategi borong emas sebelum peluang ini hilang, dan momentum harga kembali naik di masa mendatang.