Harga Emas Anjlok 2% Setelah The Fed Beri Sinyal Penurunan Suku Bunga

Tanggal: 23 Mei 2024 10:51 wib.
Harga emas jatuh hampir 2% pada penutupan perdagangan hari Rabu (22/5/2024) setelah kekhawatiran dampak dari isyarat adanya potensi penurunan suku bunga Federal Reserve. Menurut laporan dari Reuters, harga emas di pasar spot terpantau turun sebesar 1,8% menuju level US$2,377.43 per ounce setelah sempat mencapai level rekor tertinggi sebesar US$2,449.89 pada hari Senin (19/5).

Sementara itu, harga emas berjangka AS juga turun sebesar 1,4% menjadi $2,392.90. Penguatan indeks dolar AS (.DXY) sebanyak 0,3% turut membuat harga emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Jim Wyckoff, seorang analis senior di Kitco Metals, menyatakan bahwa adanya likuidasi selama seminggu dan tindakan pengambilan keuntungan oleh para pedagang berjangka jangka pendek adalah hal yang biasa terjadi di pasar yang telah mencapai rekor tertinggi. Dia juga menambahkan bahwa hari perdagangan berikutnya akan menjadi momen penting untuk melihat apakah pembeli mampu kembali menguasai pasar atau justru terjadi kerusakan pada grafik jangka pendek.

Selain itu, pejabat Federal Reserve juga memberikan indikasi bahwa diperlukan waktu lebih lama dari perkiraan sebelumnya untuk memperoleh kepercayaan lebih besar terhadap inflasi yang bergerak ke angka 2%. Hal ini terungkap dari risalah sesi bank sentral AS pada tanggal 30 April hingga 1 Mei. 

Penundaan penurunan suku bunga dan ketakutan akan terjadinya resesi yang belum terpenuhi, serta penjualan oleh investor barat, turut menjadi faktor lain yang memengaruhi harga emas. Menurut Everett Millman, kepala analis pasar di Gainesville Coins, harga emas juga terkendala oleh penurunan suku bunga yang tertunda, ketakutan akan resesi yang tak terwujud, dan penjualan oleh investor barat.

Data ekonomi belakangan menunjukkan tren penurunan inflasi, namun pengambil kebijakan bank sentral Amerika Serikat memandang bahwa The Fed harus menunggu beberapa bulan lagi untuk memastikan bahwa inflasi benar-benar kembali ke target 2% sebelum memangkas suku bunga.

Tak hanya harga emas, harga perak di pasar spot turun lebih dari 3% menjadi US$30,84 per ounce, setelah sempat mencapai level tertinggi dalam lebih dari 11 tahun pada hari Senin (19/5). Sementara itu, harga platinum juga turun sebesar 0,9% menjadi US$1.036,80, dan palladium anjlok sekitar 3% menjadi US$999,75.

Para pelaku pasar pun tengah memperhatikan perilaku harga komoditas lainnya, termasuk harga perak, platinum, serta palladium yang juga sedang mengalami fluktuasi. Bagi investor yang berminat pada investasi logam mulia, pemahaman yang lebih mendalam terkait dengan faktor-faktor penggerak harga, serta risiko dan peluang yang terkait, menjadi hal yang penting untuk dipertimbangkan.

Seiring dengan dinamika fluktuasi harga emas dan logam mulia lainnya, kejelian dan kehati-hatian dalam membuat keputusan investasi juga menjadi hal yang krusial. Pemahaman akan faktor-faktor yang memengaruhi pergerakan harga logam mulia, seperti kebijakan bank sentral, indikator ekonomi, dan dinamika geopolitik global, perlu menjadi perhatian utama bagi investor.

Fluktuasi harga emas dan logam mulia lainnya secara tidak langsung juga memberikan gambaran terkait dengan kepercayaan pasar terhadap situasi ekonomi global. Oleh karena itu, para pelaku pasar, terutama investor yang berminat pada logam mulia, perlu memantau dengan cermat perkembangan harga dan faktor-faktor penggeraknya untuk mengambil keputusan investasi yang bijaksana.

Dalam menghadapi dinamika fluktuasi harga emas dan logam mulia lainnya, kehati-hatian dalam mengambil keputusan investasi menjadi hal yang krusial bagi investor. Dalam melangkah menuju investasi yang menguntungkan, pemahaman yang mendalam akan faktor-faktor yang memengaruhi pergerakan harga, serta kesiapan dalam menghadapi risiko dan peluang investasi, menjadi kunci utama bagi para pelaku pasar.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved