Harga Cabai Meroket Lagi! Pasokan Minim, Pedagang di Pasar Tradisional Kelimpungan
Tanggal: 21 Mei 2025 19:12 wib.
Tampang.com | Harga cabai di sejumlah pasar tradisional kembali melonjak tajam dalam sepekan terakhir. Di beberapa daerah, harga cabai rawit merah tembus Rp110.000 per kilogram. Kondisi ini membuat pedagang kelimpungan dan pembeli mengeluh, terutama kalangan rumah tangga dengan anggaran terbatas.
Kenaikan ini dipicu oleh pasokan yang menurun drastis akibat cuaca ekstrem di sentra produksi, serta distribusi yang terhambat oleh kerusakan jalan dan logistik yang tak lancar.
Cuaca Ekstrem Ganggu Produksi
Di sentra penghasil seperti Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, curah hujan tinggi membuat tanaman cabai gagal panen. Banyak petani merugi karena buah busuk sebelum sempat dipanen.
“Cabainya banyak yang busuk di pohon, padahal sebentar lagi mau dipetik,” keluh seorang petani di Malang.
Pedagang Merugi, Pembeli Mengeluh
Para pedagang pasar mengaku omzet menurun karena pembeli mengurangi jumlah belanja cabai. Sementara itu, banyak warung makan kecil terpaksa mengurangi menu pedas atau menaikkan harga jual.
“Biasanya saya beli dua kilo, sekarang cuma setengah. Terlalu mahal,” ujar Ibu Retno, ibu rumah tangga di Depok.
Dampak ke Inflasi Pangan
Kenaikan harga cabai ini turut menyumbang lonjakan inflasi pangan bulan ini. Ekonom memperingatkan bahwa jika kondisi ini berlarut, daya beli masyarakat kelas bawah bisa makin tergerus dan menimbulkan tekanan sosial.
Pemerintah sedang menyiapkan operasi pasar dan distribusi cabai dari daerah surplus untuk menekan lonjakan harga. Namun pelaksanaannya dinilai masih belum merata dan lambat.