Harga Bitcoin Menembus 103.000 Dollar AS, Berpotensi Tembus 105.000 Dollar AS
Tanggal: 10 Mei 2025 13:43 wib.
Tampang.com | Harga Bitcoin (BTC) kembali menunjukkan tren positif dengan menembus level psikologis 103.000 dollar AS untuk pertama kalinya sejak Februari 2025. Setelah mencapai level tersebut, harga sempat terkoreksi tipis akibat aksi ambil untung dari para investor. Meskipun demikian, Bitcoin tetap berpotensi untuk terus merangkak menuju level 105.000 dollar AS, didorong oleh sentimen positif dari perdagangan di Amerika Serikat (AS).
Sentimen Positif yang Mendorong Kenaikan Harga Bitcoin
Kenaikan harga Bitcoin tak lepas dari sentimen perdagangan yang kuat di AS. Ada dua faktor utama yang menjadi pendorong utama:
Keputusan The Fed: Bank sentral AS, Federal Reserve, memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan, memberikan sinyal kestabilan ekonomi yang mendukung pasar kripto.
Kesepakatan Dagang AS-Inggris: Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan kesepakatan perdagangan antara AS dan Inggris yang mencakup pengurangan tarif impor baja dan mobil. Langkah ini diharapkan meredakan kekhawatiran inflasi rantai pasokan global.
Potensi Lonjakan Harga Bitcoin ke Level 105.000 Dollar AS
Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menjelaskan bahwa sentimen positif ini membawa dampak yang luas terhadap pasar kripto. Data dari CoinGlass menunjukkan bahwa lebih dari 492 juta dollar AS posisi short dilikuidasi dalam waktu 24 jam terakhir, mengindikasikan adanya tekanan beli yang sangat tinggi di pasar Bitcoin.
Menurut Fyqieh, lonjakan harga Bitcoin ini tidak hanya didorong oleh faktor teknikal saja, tetapi juga oleh faktor makroekonomi yang mendukung stabilitas kebijakan moneter dan geopolitik yang kondusif. Jika ketegangan perdagangan terus mereda dan arus masuk ETF Bitcoin tetap positif, Bitcoin berpotensi menuju level 105.000 hingga 108.000 dollar AS dalam waktu dekat.
Tantangan dan Perhatian Terhadap Faktor Ekonomi AS
Namun, meskipun momentum pasar saat ini cukup kuat, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi pergerakan harga Bitcoin dalam waktu dekat. Salah satunya adalah data ekonomi utama AS, seperti data anggaran AS yang akan rilis pada 12 Mei dan Indeks Harga Konsumen (CPI) pada 13 Mei. Data ini akan memberikan petunjuk apakah Bitcoin dapat bertahan di atas level psikologis tersebut.
Selain itu, risiko geopolitik yang terkait dengan hubungan AS-China serta arah kebijakan The Fed akan menjadi faktor penentu bagi pergerakan harga Bitcoin dalam jangka pendek.
Potensi Dampak Regulasi dan Arus Dana Institusional
Fyqieh juga menyoroti adanya potensi dampak dari legislasi baru di AS. Jika Undang-Undang Bitcoin yang diajukan oleh Senator Cynthia Lummis disahkan dan pemerintah AS mulai mengakumulasi satu juta BTC dalam lima tahun ke depan, maka pasokan Bitcoin akan semakin terbatas, yang bisa mempercepat kenaikan harga Bitcoin ke level yang lebih tinggi.
Selain itu, dukungan regulasi yang pro-kripto dan meningkatnya arus dana institusional akan memberikan dampak positif terhadap pasar Bitcoin.
Investor Perlu Mengawasi Faktor-Faktor Eksternal
Meskipun harga Bitcoin saat ini menunjukkan tren bullish yang kuat, para investor harus tetap mengawasi faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi arah pergerakan harga Bitcoin dalam waktu dekat. Kebijakan The Fed, ketegangan geopolitik, serta pernyataan bank sentral akan menjadi faktor utama yang memengaruhi arah pasar kripto dalam beberapa pekan mendatang.
Tampang.com | Tetap up-to-date dengan berita dan analisis terkini seputar dunia kripto dan investasi!