Harga Beras Premium Naik Lagi, Konsumen Menjerit Sementara Stok Masih Aman?
Tanggal: 23 Mei 2025 10:20 wib.
Tampang.com | Harga beras premium kembali mengalami kenaikan signifikan di sejumlah daerah. Menjelang pertengahan tahun 2025, harga beras kualitas atas melonjak hingga 8–12 persen dari bulan sebelumnya. Kondisi ini memicu kekhawatiran di kalangan konsumen yang merasa beban pengeluaran rumah tangga semakin berat.
Faktor Cuaca dan Distribusi Disebut Jadi Biang Keladi
Sejumlah pedagang menyebutkan bahwa pasokan beras dari sentra produksi tersendat akibat cuaca yang tidak menentu. Sementara itu, distribusi logistik juga mengalami hambatan karena peningkatan biaya operasional, termasuk bahan bakar dan transportasi.
“Sekarang harga beras premium di pasar tembus Rp16 ribu per kilogram. Konsumen jadi banyak yang beralih ke kualitas medium,” ujar Lina, pedagang di Pasar Cibubur.
Pemerintah Klaim Stok Aman, Tapi Harga Belum Terkendali
Kementerian Perdagangan menyatakan bahwa stok beras nasional masih dalam kondisi aman hingga beberapa bulan ke depan. Namun, mekanisme pasar dan rantai distribusi disebut sebagai faktor utama yang membuat harga belum bisa ditekan.
“Kita terus pantau. Intervensi pasar akan dilakukan jika harga tak kunjung stabil,” kata Dirjen Perdagangan Dalam Negeri dalam keterangannya.
Kenaikan Ini Picu Efek Domino pada Inflasi Bahan Pokok
Beras sebagai komoditas utama rumah tangga berpotensi memicu inflasi lebih luas. Sejumlah ahli ekonomi memperkirakan efek domino dari kenaikan harga beras akan merembet ke sektor makanan dan minuman, serta memperbesar pengeluaran bulanan masyarakat kelas menengah ke bawah.
Konsumen Mulai Ubah Pola Belanja
Di lapangan, banyak konsumen mulai menyiasati pengeluaran dengan membeli beras dalam kemasan kecil atau berbagi pembelian dengan tetangga. Beberapa lainnya mulai mencoba alternatif sumber karbohidrat seperti singkong, jagung, atau nasi instan sebagai solusi jangka pendek.