Harga Bahan Pokok Meroket, Masyarakat Kian Tercekik di Tengah Krisis!
Tanggal: 18 Mei 2025 08:44 wib.
Tampang.com | Harga bahan pokok di Indonesia mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Kenaikan ini tidak hanya memukul kantong masyarakat bawah, tetapi juga menekan daya beli secara luas di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih pasca-pandemi.
Inflasi Bahan Pokok yang Tidak Terkendali
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan inflasi kelompok bahan makanan utama seperti beras, minyak goreng, dan sayur mayur melonjak hingga dua digit dalam beberapa bulan terakhir.
“Kenaikan harga yang cepat ini membuat keluarga miskin dan menengah makin sulit memenuhi kebutuhan dasar,” ujar Dian Putri, ekonom dari Universitas Gadjah Mada.
Pendapatan Tidak Bertambah, Beban Meningkat
Sementara harga naik, upah pekerja belum mengalami peningkatan signifikan. Akibatnya, banyak rumah tangga harus mengurangi konsumsi bahkan kebutuhan penting seperti gizi dan kesehatan.
“Pendapatan kami tetap, tapi harga makanan naik drastis. Kami harus mengurangi porsi makan,” keluh Sari, ibu rumah tangga di Bandung.
Penyebab Beragam, Mulai dari Produksi hingga Distribusi
Kenaikan harga dipicu oleh kombinasi faktor, termasuk gangguan produksi akibat cuaca ekstrem, biaya transportasi yang meningkat, dan praktik spekulasi di pasar.
“Masalah distribusi masih menjadi kendala besar, terutama di daerah terpencil,” jelas Andi Prasetyo, pengamat pasar dari Lembaga Kajian Ekonomi.
Solusi: Perkuat Sistem Distribusi dan Kontrol Harga
Pemerintah diminta memperbaiki rantai pasok bahan pokok, mengawasi harga di pasar, dan memberikan subsidi tepat sasaran agar beban masyarakat ringan.
Harga Stabil Adalah Kunci Ketahanan Ekonomi Rakyat
Jika harga bahan pokok terus melonjak, ketidakstabilan ekonomi akan semakin memburuk dan menimbulkan ketidakpuasan sosial yang berpotensi memicu gejolak.