Gulung Tikar, Perusahaan Taksi di Jakarta Sisa 4
Tanggal: 9 Okt 2017 20:35 wib.
Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta mengungkapkan, kini hanya ada 4 perusahaan taksi yang bertahan dari sebelumnya ada 32 perusahaan taksi yang ada di Jakarta, karena kalah saing dengan taksi online.
Menurut pengamat transportasi dari Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno, kondisi ini sudah diprediksi sejak awal. Tarif yang diterapkan taksi online terlalu murah dan mematikan taksi konvensional.
"Sebenarnya dari awal kami perkirakan pasti ada yang mati taksi konvensional. Karena memang sejak awal tidak fair," tuturnya, Minggu (8/10/2017).
"Perusahaan taksi di Jakarta ada 32 perusahaan, sekarang yang beroperasi tinggal 4, itu Blue Bird, Express, Gamya, Taxiku. Kalau Sri Medali yang beroperasi cuma 5 armada enggak usah dihitunglah," tuturnya
Menurutnya, kondisi ini justru dapat berbahaya dan merugikan konsumen itu sendiri.
Karena, jika taksi konvensional musnah, tutur Djoko, sebab jika taksi konvensional sudah tidak ada, perusahaan aplikasi transportasi online bisa menaikkan tarif sesukanya.
"Karena kalau yang resmi mati, mereka seenaknya menetapkan tarif. Karena toh masyarakat butuh. Sementara transpotasi umumnya masih buruk," imbuhnya.
Tentu jika perusahaan taksi semuanya gugur, bisa dibayangkan berapa banyak angka pengangguran yang bertambah. Bukan hanya supir taksi, karyawan support di perusahaan taksi juga terancam.
Selain itu, driver taksi online yang saat ini berstatus mitra juga dikhawatirkan dapat dirugikan. Sebab tanpa ada perlindungan, perusahaan aplikasi transportasi bisa mengubah sistem komisi dan bo