Sumber foto: Google

Gerakan "Stop Boros Pangan" Diyakini Bisa Bikin RI Bebas Impor Pangan

Tanggal: 29 Jul 2024 23:31 wib.
Sekretaris Utama Badan Ketahanan Pangan (BAPANAS), Agung Hendriadi, meyakini bahwa gerakan "Stop Boros Pangan" memiliki potensi besar untuk membuat Indonesia bebas dari impor pangan. Hal ini didasari oleh data yang menunjukkan bahwa sebanyak 30 persen pangan hilang akibat terbuangnya makanan, yang setara dengan memberikan makanan kepada 60-120 juta jiwa penduduk. Melalui upaya mengurangi pemborosan pangan, Indonesia memiliki peluang untuk meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Organisasi Pangan Dunia, sebanyak 30 persen pangan di Indonesia hilang akibat berbagai faktor, termasuk proses produksi, distribusi, dan konsumsi. Makanan yang terbuang ini bisa berasal dari sisa-sisa makanan di restoran, pasar tradisional, hingga sisa makanan di rumah tangga. Angka ini menjadi sebuah perhatian serius karena mencerminkan kerugian besar dalam aspek pangan dan juga berpotensi mengurangi jumlah penduduk yang menderita kelaparan.

Agung Hendriadi menyatakan bahwa program "Stop Boros Pangan" menjadi langkah awal yang penting dalam upaya mengatasi permasalahan pemborosan pangan. Program ini bertujuan untuk mengurangi jumlah pangan yang terbuang melalui berbagai cara, seperti menggalakkan praktik pengelolaan pangan yang lebih efisien, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengurangi pemborosan pangan, serta mengoptimalkan daur ulang pangan yang masih layak konsumsi. Dengan implementasi program ini, diharapkan bahwa Indonesia dapat memanfaatkan sumber daya pangan secara lebih efektif dan efisien.

Selain itu, upaya untuk mengurangi pemborosan pangan juga akan berdampak positif pada kemandirian pangan Indonesia. Dengan mengoptimalkan pemanfaatan pangan, Indonesia dapat meminimalkan ketergantungan terhadap impor pangan dari negara lain. Hal ini sangat penting mengingat ketahanan pangan merupakan salah satu aspek utama dalam memastikan kesejahteraan dan kedaulatan pangan bagi masyarakat.

Dalam konteks global, upaya mengurangi pemborosan pangan juga sejalan dengan upaya dunia dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) terutama dalam hal pengurangan jumlah pangan yang terbuang. Dengan demikian, gerakan "Stop Boros Pangan" juga berkontribusi dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan dan pemanfaatan sumber daya alam secara bijak.

Meskipun demikian, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, masyarakat, maupun lembaga internasional, untuk mewujudkan program "Stop Boros Pangan" ini. Kerjasama lintas sektor menjadi kunci utama dalam mengatasi permasalahan pemborosan pangan ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved