Gara-Gara Ormas, Investasi Ratusan Triliun Batal Masuk Indonesia
Tanggal: 8 Feb 2025 17:05 wib.
Tampang.com | Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI), Sanny Iskandar, mengungkapkan bahwa aktivitas organisasi masyarakat (ormas) di sejumlah daerah telah menyebabkan kerugian besar terhadap investasi industri di Indonesia. Menurutnya, total kerugian yang ditimbulkan bisa mencapai ratusan triliun rupiah, baik dari anggaran yang telah dikeluarkan oleh investor maupun investasi yang akhirnya batal masuk ke Indonesia.
"Itu sih udah pasti. Menurut saya, kalau dihitung semuanya, bukan cuma yang keluar, tapi juga yang enggak jadi masuk, itu bisa ratusan triliun juga tuh. Ratusan triliun," ujar Sanny dalam sebuah wawancara.
Ia menegaskan bahwa keberadaan ormas yang sering kali mengganggu jalannya proyek investasi menjadi tantangan besar bagi industri nasional. Padahal, pemerintah telah berupaya keras menarik minat investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia.
Investor Ragu, Industri Terhambat
Sanny mengungkapkan bahwa berbagai ormas sering kali mempersulit masuknya investasi di daerah. Investor yang ingin menanamkan modal di kawasan industri menghadapi berbagai hambatan, mulai dari pungutan liar, tekanan sosial, hingga aksi demonstrasi yang menghambat pembangunan.
"Begitu investor masuk ke daerah, udah. Dikerjain habis-habisan," tegasnya.
Ia menilai bahwa kejadian semacam ini seharusnya menjadi perhatian serius pemerintah dan aparat penegak hukum, karena akan berdampak buruk terhadap citra investasi Indonesia di mata dunia.
Banyak investor yang akhirnya mengalihkan modalnya ke negara lain yang lebih menjanjikan dan memiliki kepastian hukum yang lebih baik. Akibatnya, Indonesia kehilangan potensi besar untuk membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Dampak Besar bagi Perekonomian Nasional
Investasi industri memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Ketika investasi batal masuk karena ulah ormas, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh pengusaha, tetapi juga oleh masyarakat luas.
Berikut adalah beberapa dampak negatif dari batalnya investasi akibat gangguan ormas:
1. Lapangan Pekerjaan Berkurang
Dengan gagalnya investasi, peluang kerja bagi masyarakat pun ikut berkurang. Padahal, investasi industri bisa menyerap ribuan tenaga kerja di berbagai sektor.
2. Pembangunan Infrastruktur Terhambat
Banyak proyek infrastruktur yang seharusnya berjalan beriringan dengan investasi industri. Jika investasi batal, proyek infrastruktur di daerah juga ikut terdampak.
3. Menurunnya Kepercayaan Investor Asing
Indonesia bisa kehilangan kepercayaan dari investor asing jika dianggap sebagai negara yang tidak ramah terhadap investasi. Hal ini akan membuat negara lain, seperti Vietnam dan Malaysia, lebih unggul dalam menarik modal asing.
Peran Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum
Sanny berharap aparat kepolisian dan pemerintah daerah lebih aktif dalam mengatasi gangguan dari ormas terhadap investasi. Menurutnya, pemerintah harus memastikan bahwa setiap investasi yang masuk dilindungi dari ancaman eksternal yang bisa merugikan dunia usaha.
"Jadi ngadepin yang mereka itu, ya tentunya kan kita berharap ke siapa, kalau bukan ke aparat kepolisian kan?" katanya.
Ia juga mengusulkan adanya regulasi yang lebih ketat untuk membatasi campur tangan ormas dalam kegiatan ekonomi, terutama di sektor industri dan investasi. Dengan adanya aturan yang jelas, diharapkan para investor bisa merasa lebih aman dan nyaman dalam menanamkan modal di Indonesia.
Gangguan dari ormas telah menyebabkan investasi industri ratusan triliun rupiah batal masuk ke Indonesia. Hal ini tidak hanya merugikan investor, tetapi juga masyarakat yang kehilangan peluang kerja dan manfaat ekonomi lainnya.
Oleh karena itu, pemerintah dan aparat penegak hukum harus segera mengambil langkah tegas untuk melindungi investasi dan menciptakan iklim usaha yang kondusif. Jika tidak, Indonesia akan terus tertinggal dalam persaingan investasi global dan kehilangan kesempatan untuk menjadi pusat industri di kawasan Asia Tenggara.