Gaji Pas-pasan, Pinjol Jadi Andalan? Karyawan Terjebak Utang Tanpa Akhir
Tanggal: 17 Mei 2025 14:15 wib.
Tampang.com | Pinjaman online (pinjol) kini bukan hanya digunakan oleh masyarakat ekonomi lemah, tapi juga oleh pekerja kantoran bergaji tetap. Fenomena ini menandakan bahwa gaji bulanan tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan hidup, terutama di kota-kota besar dengan biaya hidup tinggi.
Pinjol Jadi ‘Penolong’, Tapi Juga Ancaman
Data dari OJK menunjukkan lonjakan pengajuan pinjaman online dari kalangan pekerja muda dalam 2 tahun terakhir. Mulanya digunakan untuk menutup kebutuhan mendesak seperti kesehatan dan biaya rumah tangga, kini banyak yang menggunakannya untuk konsumsi gaya hidup.
“Saya awalnya cuma pinjam Rp1 juta untuk biaya rumah sakit, tapi karena mudah cair, jadi ketagihan. Sekarang punya 4 aplikasi pinjol aktif,” kata Rani, karyawan swasta di Jakarta.
Gaji Tak Sejalan dengan Kebutuhan Hidup
Salah satu penyebab utama adalah stagnasi upah di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok, sewa, transportasi, dan biaya digital. Gaji UMR di kota besar sudah tidak mencukupi standar hidup layak, membuat banyak pekerja mencari jalan pintas lewat utang instan.
“Masalahnya bukan konsumtif, tapi daya beli kita memang lemah. Gaji tetap, harga naik terus,” ujar Dian Pramudya, ekonom dari INDEF.
Bunga Tinggi, Denda Ganda, dan Teror Penagihan
Banyak pekerja terjebak dalam skema bunga harian yang tinggi, dengan denda berlapis dan ancaman penagihan kasar. Bahkan, sebagian dari mereka mengalami gangguan kesehatan mental karena tekanan utang yang membengkak.
“Saya sempat stres berat karena ditagih tiap jam. Dihubungi atasan dan rekan kerja juga. Malu sekali,” ungkap Yoga, staf marketing di Surabaya.
Solusi: Literasi Keuangan dan Perbaikan Kebijakan Gaji
Pakar menyarankan perlunya edukasi keuangan personal sejak dini, termasuk di tempat kerja. Selain itu, pemerintah dan perusahaan harus realistis dalam menyusun kebijakan upah dan insentif berbasis kebutuhan riil karyawan.
“Jangan hanya bicara produktivitas. Kalau pekerja terus dibebani tekanan ekonomi, itu racun jangka panjang bagi dunia kerja,” jelas Dian.
Utang Bukan Solusi Jika Sistem Tetap Tidak Adil
Fenomena pinjol di kalangan pekerja bukan sekadar isu individu, tapi cermin kegagalan sistem ekonomi yang membuat masyarakat bekerja keras tapi tetap kesulitan. Tanpa pembenahan struktural, jerat utang akan terus jadi siklus yang memiskinkan.