Fokus Penerbangan Umrah dan Charter Berbuah Manis: Pendapatan Garuda Indonesia Naik, Kerugian Berhasil Ditekan
Tanggal: 26 Mei 2025 22:55 wib.
Jakarta – Maskapai nasional Garuda Indonesia Group menunjukkan sinyal positif dalam kinerja keuangannya. Dalam earnings call yang diselenggarakan pada Rabu (21/5/2025), diumumkan bahwa pendapatan maskapai pelat merah ini pada kuartal I 2025 tercatat naik 1,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, mencapai 723,56 juta dollar AS.
Pada kuartal I 2025, Garuda Indonesia juga berhasil melayani total 5,12 juta penumpang, termasuk dari lini bisnis Citilink. Torehan kenaikan pendapatan ini diraih berkat strategi fokus pada layanan penerbangan umrah secara khusus. Pada saat yang sama, segmen pesawat charter juga menunjukkan pertumbuhan signifikan sebanyak 93 persen.
"Penguatan kinerja charter ini menjadi fondasi penting dalam strategi diversifikasi pendapatan kami," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan. Keterangan ini menunjukkan upaya manajemen untuk tidak hanya bergantung pada rute reguler, tetapi juga memanfaatkan ceruk pasar yang potensial.
Indikator lain yang juga menunjukkan tren positif adalah tingkat keterisian (seat load factor) yang membaik 5 poin persentase, mencapai 78,8 persen. Selain itu, tingkat ketepatan waktu (on-time performance) juga sangat memuaskan, mencapai 88,1 persen. Seluruh perbaikan performa operasional ini berdampak positif pada kemampuan perusahaan menekan rugi bersih sebesar 12,5 persen menjadi 75,9 juta dollar AS.
Dengan momentum positif ini, Garuda Indonesia optimistis bahwa proses transformasi yang sedang berjalan, termasuk optimalisasi kinerja dan penambahan armada, dapat tercapai. Hal ini diharapkan mampu mengembalikan posisi Garuda sebagai maskapai kebanggaan bangsa yang mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Kenaikan pendapatan 1,6 persen ini merupakan sebuah prestasi tersendiri, mengingat Garuda Indonesia saat ini masih dihadapkan pada warisan utang peninggalan manajemen sebelumnya yang cukup besar.
Optimisme Garuda Indonesia untuk kembali berjaya juga semakin menguat dengan adanya kabar dukungan finansial. Sebelumnya, BPI Danantara telah mengumumkan kesiapan mereka untuk menyuntikkan dana besar, termasuk untuk pembelian sejumlah pesawat Boeing buatan Amerika Serikat (AS) bagi Garuda.
CEO BPI Danantara, Rosan P. Roeslani, mengatakan bahwa rencana penyuntikan dana besar untuk Garuda bahkan sudah didiskusikan secara internal di BPI Danantara. Meskipun demikian, detail terkait bentuk dan besaran penyuntikan modal tersebut belum bisa dipublikasikan secara rinci. Namun, dukungan ini diharapkan dapat menjadi pendorong bagi Garuda untuk kembali menjadi maskapai kebanggaan nasional.
Garuda Indonesia saat ini dipimpin oleh Wamildan Tsani Panjaitan, seorang pilot yang juga merupakan alumni SMA Taruna Nusantara (Tarnus).