Sumber foto: Google

Fintech Makin Berkembang, Inklusi Keuangan Jadi Janji atau Kenyataan?

Tanggal: 17 Mei 2025 14:12 wib.
Tampang.com | Teknologi finansial (fintech) terus berkembang pesat di Indonesia, menawarkan kemudahan akses layanan keuangan bagi masyarakat yang sebelumnya sulit dijangkau oleh perbankan tradisional. Namun, masih ada pertanyaan besar mengenai sejauh mana fintech benar-benar mampu mendorong inklusi keuangan secara merata.

Kemudahan Akses, Tapi Tantangan Literasi Masih Tinggi
Fintech memberikan kemudahan lewat aplikasi mobile dan proses yang cepat. Namun, sebagian masyarakat terutama di daerah terpencil masih menghadapi kendala literasi keuangan dan teknologi yang menjadi penghambat utama pemanfaatan layanan ini.

“Teknologi sudah ada, tapi pemahaman masyarakat masih belum merata, apalagi di wilayah yang minim sinyal internet,” jelas Rina, pengamat keuangan digital.

Regulasi dan Perlindungan Konsumen
Perkembangan fintech yang cepat juga menuntut regulasi yang adaptif untuk melindungi konsumen dari risiko seperti penipuan dan bunga pinjaman yang tidak transparan. OJK dan pemerintah terus memperkuat pengawasan, tapi implementasinya masih harus diperkuat.

Potensi Besar untuk UMKM dan Masyarakat Miskin
Fintech bisa menjadi jembatan pembiayaan bagi UMKM dan masyarakat berpenghasilan rendah yang selama ini sulit mengakses kredit bank. Dengan persyaratan yang lebih fleksibel dan proses yang cepat, peluang pembiayaan semakin terbuka.

Solusi: Edukasi dan Infrastruktur Digital
Diperlukan edukasi literasi keuangan yang masif dan peningkatan infrastruktur digital, khususnya di daerah tertinggal. Kolaborasi antara fintech, pemerintah, dan lembaga sosial bisa memperluas jangkauan layanan ke kelompok rentan.

Fintech Harus Lebih Inklusif dan Bertanggung Jawab
“Kita berharap fintech bukan hanya untuk kota besar dan kelas menengah atas, tapi juga bisa diakses dan dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Indonesia,” tambah Rina.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved