Sumber foto: Google

Fadli Tri Hartono, Stafsus Mensesneg, Resmi Jadi Komisaris Utama Mitratel

Tanggal: 29 Mei 2025 22:33 wib.
Jakarta, Tampang.com – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel, anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, melakukan perubahan struktur komisaris dan direksi. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) MTEL tahun buku 2024 yang digelar pada Rabu (28/5/2025), Fadli Tri Hartono ditunjuk sebagai Komisaris Utama baru, menggantikan Yusuf Wibisono. Fadli saat ini masih tercatat sebagai Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).

Selain itu, pemegang saham mayoritas juga kembali menunjuk Theodorus Ardi Hartoko sebagai Direktur Utama MTEL. Theodorus, yang merupakan alumni Sekolah Tinggi Teknologi Telkom (STT Telkom) angkatan 1991, telah menjabat posisi ini sejak tahun 2020.


Pembagian Dividen Besar dan Kinerja Keuangan Positif

RUPST tahun buku 2024 juga memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 1,47 triliun, yang setara dengan 70 persen dari laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp 2,11 triliun. Tidak hanya itu, MTEL juga menetapkan dividen spesial sebesar 28 persen dari laba bersih atau sekitar Rp 590,18 miliar, setara dengan Rp 7,23 per saham. Dengan demikian, dividen per saham mencapai Rp 18,09 per lembar.

Direktur Investasi Mitratel, Hendra Purnama, mengatakan bahwa pembagian dividen ini merupakan bentuk apresiasi perusahaan terhadap investornya. Ia juga memastikan bahwa nilai dividen yang ditebar tidak akan mengganggu rencana ekspansi emiten telekomunikasi pelat merah ini ke depan. “Karena kita memberikan apresiasi kepada investor kita, dana (dividen) tersebut tidak mengganggu ekspansi perseroan ke depan,” ujar Hendra saat Public Expose Mitratel.

Mitratel membukukan pendapatan sebesar Rp 9,31 triliun pada tahun 2024, tumbuh 7,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year on year / yoy). Bisnis penyewaan menara BTS atau tower leasing masih menjadi penyumbang terbesar pendapatan perseroan dengan nilai Rp 7,63 triliun atau tumbuh 6,9 persen.

Sementara itu, pendapatan dari segmen fiber optic atau serat optik mencatatkan pertumbuhan yang sangat impresif, mencapai Rp 486 miliar atau meningkat 64,3 persen dari tahun sebelumnya. Adapun beban operasional tercatat sebesar Rp 1,6 triliun, turun 5,2 persen dari posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 1,7 triliun. Dengan demikian, perseroan berhasil menghasilkan EBITDA senilai Rp 7,69 triliun, naik 10,2 persen. Margin EBITDA pun semakin baik dari 80,4 persen pada 2023 menjadi 82,7 persen pada 2024.

Kinerja keuangan yang solid ini menunjukkan posisi Mitratel yang kuat dalam industri telekomunikasi, siap untuk terus tumbuh dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved