Sumber foto: Google

Erick Thohir Dukung Kereta Cepat Whoosh dan Pamer Foto Bersama Jokowi saat Whoosh Diduga Bikin Rugi BUMN

Tanggal: 21 Jul 2024 08:59 wib.
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan dukungan kuat terhadap proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh, yang diakui memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Proyek ini telah memangkas waktu perjalanan antara Jakarta-Bandung dan sebaliknya menjadi jauh lebih cepat, membawa dampak positif dalam efisiensi penggunaan energi.

Erick Thohir dengan bangganya memamerkan foto dirinya bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Iriana Jokowi saat menaiki Whoosh setelah menghadiri acara peresmian Piala Presiden di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (19/7/2024). Melalui akun Instagram resminya, Erick menyampaikan bahwa dirinya dan Presiden Jokowi telah berdiskusi mengenai manfaat yang telah diberikan oleh Kereta Cepat Jakarta-Bandung bagi masyarakat Indonesia. 

Menurutnya, tidak hanya memperpendek waktu tempuh, namun penggunaan energi yang lebih efisien juga menjadi salah satu keuntungan dari kereta cepat ini. Dikatakannya bahwa dengan menggunakan energi listrik, Kereta Cepat Jakarta-Bandung dapat menghemat bahan bakar sebesar Rp3,2 triliun per tahun. Erick juga menjelaskan bahwa sejak diluncurkan pada Oktober 2023, kereta cepat ini telah membawa 4 juta penumpang hingga Juli 2024, menunjukkan tingkat kepercayaan dan antusiasme masyarakat terhadap kereta cepat pertama di Asia Tenggara. 

Menurut Erick, KCJB telah memberikan dampak positif dalam peningkatan jumlah wisatawan dan pertumbuhan ekonomi di daerah. Ia mengungkapkan bahwa kereta cepat ini telah memberikan kontribusi sebesar Rp86,5 triliun untuk PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Jakarta dan Jawa Barat dalam rentang waktu 2019-2023.

Namun, proyek Whoosh kemudian menjadi sorotan publik setelah diduga menjadi penyebab sejumlah BUMN mengalami kerugian, termasuk PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Namun, isu ini dibantah oleh Kementerian BUMN. Menurut Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, investasi WIKA pada proyek Whoosh masih bersifat awal dan belum memberikan keuntungan secara langsung.

Arya menyampaikan bahwa kerugian baru terjadi jika proyek Whoosh dinyatakan batal. Ia menjelaskan bahwa setiap investasi memerlukan waktu untuk berkembang, dan saat ini bisnis Whoosh justru menunjukkan peningkatan. Frekuensi perjalanan Whoosh telah mencapai 40 perjalanan per hari dari target 60 perjalanan, sementara okupansi penumpang meningkat mencapai 21.000 penumpang dari target 30.000 penumpang per hari.

Perlu dicatat bahwa proyek Whoosh digarap oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), sebuah perusahaan patungan antara konsorsium BUMN, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), dan konsorsium perusahaan perkeretaapian China, Beijing Yawan HSR Co.Ltd dengan skema business to business (B2B). Konsorsium BUMN yang terlibat dalam pembangunan Whoosh antara lain PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan PT KAI (Persero).

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menyebut dua faktor yang menjadi penyebab utama pembengkakan kerugian perusahaan, yakni beban bunga dan beban lain-lain. Beban bunga meningkat akibat perusahaan harus menerbitkan surat utang (obligasi) untuk membiayai proyek Whoosh. Sementara beban lain-lain yang ditanggung termasuk beban provisi dan beban administrasi dari utang yang diperoleh.

Agung menjelaskan bahwa WIKA telah menyetor modal sebesar Rp6,1 triliun ke proyek Kereta Cepat Whoosh melalui PSBI, dengan jumlah yang belum dibayar sekitar Rp5,5 triliun. Hal ini menyebabkan WIKA terbebani dengan beban bunga yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan dana ini melalui penerbitan utang.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved