Emas Melejit Pelan: Pasar Berekspresi, The Fed Digugat oleh Ekspektasi Potongan Bunga
Tanggal: 22 Nov 2025 14:46 wib.
Harga emas di pasar spot menguat tipis di tengah lonjakan keyakinan pelaku pasar bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan segera memangkas suku bunga. Sentimen dovish dari pejabat bank sentral AS dan data makro yang dinilai melemah memperkuat ekspektasi tersebut, sehingga logam mulia kembali merangkak sebagai pelindung nilai.
Pada perdagangan Jumat waktu AS, emas spot tercatat naik kurang dari 0,1%, menyentuh sekitar US$ 4.079,88 per troy ounce, setelah sebelumnya sempat mengalami koreksi lebih dari 1%. Liputan6 Sementara itu, kontrak emas berjangka untuk pengiriman Desember melonjak 0,5% ke kisaran US$ 4.080,30 per troy ounce. Liputan6
Pelaku Pasar: “Fed Bakal Potong Bunga!”
Sentimen optimistis terhadap pemangkasan bunga terus melesat. Menurut analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff, komentar dari Presiden The Fed New York, John Williams, yang menyatakan bahwa bank sentral masih punya ruang untuk menurunkan suku bunga, telah memberi “angin segar” bagi pelaku pasar bullish emas. Liputan6
“Komentar tersebut jelas cukup mendukung… dan memberikan angin segar bagi para pelaku bullish emas sejak pagi,” ujar Wyckoff. Liputan6 Ekspektasi pasar terhadap pemangkasan semakin membara — probabilitas pemotongan kini diperkirakan mencapai 70%, naik signifikan dari hari sebelumnya. Liputan6
Sinyal Makro: Data Pengangguran & Inflasi AS Disebut Lemah
Salah satu pendorong utama optimisme pasar adalah data ketenagakerjaan AS yang menampilkan gambaran campur aduk. Laporan payroll non-pertanian menunjukkan penambahan 119.000 pekerjaan di bulan Oktober — lebih besar dari perkiraan 50.000 —, tetapi secara bersamaan tingkat pengangguran justru naik ke level tertinggi dalam empat tahun terakhir. Liputan6
Situasi ini dinilai menguatkan prospek pemangkasan suku bunga karena pasar melihat sinyal pertumbuhan yang tidak sekuat ekspektasi. Menurut Wyckoff, kombinasi ini bisa menjadi dasar bagi The Fed untuk melonggarkan kebijakan tanpa mengorbankan target inflasi.
Aset Safe Haven Menang, Tapi Tekanan Dari Sinyal Hawkish Tak Hilang
Meskipun ekspektasi pemangkasan suku bunga mendominasi, tidak semua pejabat The Fed bersikap dovish. Presiden The Fed Dallas, Lorie Logan, misalnya, masih menegaskan perlunya mempertahankan suku bunga dalam jangka waktu tertentu. Liputan6
Di sisi lain, dinamika di pasar saham AS juga patut diperhatikan. Jika indeks saham kembali menguat dengan selera risiko meningkat, bisa muncul tekanan jual di pasar emas karena investor berpindah dari logam mulia ke aset berimbal hasil lebih tinggi. Liputan6 Sebagai contoh, sinyal hawkish sebelumnya memang sempat memicu aksi jual, ketika emas sempat terjun hingga 3% pada sesi tertentu. Treasury
Potensi Arah The Fed dan Implikasinya
Analis pasar memperkirakan bahwa The Fed mungkin memangkas suku bunga pada Desember 2025, sejalan dengan komentar dovish dan ekspektasi pasar yang semakin kuat. Treasury+1 Menurut Anisatul Khanifah dari Treasury, optimisme ini diperkuat oleh prediksi bahwa data ketenagakerjaan dan inflasi yang akan datang bisa melemah, membuka ruang bagi Bank Sentral AS untuk menurunkan suku bunga tanpa membahayakan stabilitas inflasi. Treasury
Bagi pasar global, terutama investor emas, ini adalah sinyal positif: suku bunga yang lebih rendah membuat emas semakin menarik sebagai aset lindung nilai karena opportunity cost (biaya peluang) relatif rendah. Bisnis Market+2Treasury+2
Risiko Tetap Ada
Meski sentimen positif mendominasi, risiko tidak bisa diabaikan. Ada kekhawatiran bahwa jika The Fed memberikan sinyal hawkish atau menahan laju pemangkasan suku bunga, sentimen emas bisa melemah kembali. Logam mulia, sebagai aset non-yielding (tanpa imbal hasil), rentan kehilangan daya tarik saat imbal hasil obligasi atau suku bunga meningkat.
Di sisi lain, volatilitas data makro AS terutama yang terkait pekerjaan dan inflasi bisa mengguncang ekspektasi pasar. Jika data ternyata lebih kuat dari perkiraan, peluang pemangkasan bisa menyusut, dan emas bisa menghadapi tekanan.
Penguatan tipis harga emas akhir-akhir ini tidak bisa dianggap remeh. Di balik kenaikan kecil itu, tersembunyi keyakinan yang sangat besar dari pelaku pasar: bahwa The Fed akan segera melakukan pemangkasan suku bunga. Ekspektasi tersebut muncul dari sinyal dovish, data ketenagakerjaan AS yang ambigu, dan keyakinan bahwa pelonggaran moneter bisa jadi tak terhindarkan. Namun, ketidakpastian tetap tinggi dan emas bisa kembali terombang-ambing, tergantung arah kebijakan The Fed dan data makro mendatang.