Sumber foto: Goggle

Ekspansi Pabrik, Pupuk Indonesia Butuh 1 BSCFD Gas Bumi pada 2030

Tanggal: 22 Jul 2024 23:45 wib.
PT Pupuk Indonesia (Persero) memproyeksikan bahwa kebutuhan gas bumi perusahaan pada tahun 2030 akan mencapai 1 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD). Jumlah ini menunjukkan peningkatan dari 820 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) pada tahun 2024. Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha Pupuk Indonesia, Jamsaton Nababan, menjelaskan bahwa kenaikan kebutuhan gas tersebut disebabkan oleh ekspansi pengembangan produksi atau pabrik perusahaan.

Proyek-proyek pabrik yang sedang dikembangkan oleh Pupuk Indonesia, antara lain pembangunan pabrik pupuk di berbagai daerah seperti Pusri yang akan memproduksi pupuk amonia dan urea, kemudian pabrik soda ash di Bontang dan Gresik. Selain itu, perusahaan juga sedang merencanakan pembangunan pabrik-pabrik baru di beberapa lokasi, seperti di Papua, Aceh, dan Kujang. Dengan demikian, proyek-proyek ini diharapkan bisa memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan sektor industri pupuk di Indonesia.

Kenaikan kebutuhan gas bumi ini sejalan dengan pertumbuhan industri pupuk yang akan diakomodasi oleh pemenuhan kebutuhan bahan baku dalam produksi pupuk. Hal ini sejalan dengan laporan yang mengungkapkan bahwa dari sisi input pertanian, pupuk berkontribusi sebesar 62% terhadap produktivitas pangan dan 23% terhadap struktur biaya pertanian padi. Oleh karena itu, pengembangan pabrik-pabrik pupuk diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di Indonesia.

Dalam upaya untuk mencukupi kebutuhan gas bumi tersebut, Pupuk Indonesia mengapresiasi keputusan pemerintah dalam melanjutkan kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk industri pupuk. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah, terutama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dalam menjamin pasokan gas bumi untuk industri pupuk. Direktur Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Mirza Mahendra, juga menyampaikan bahwa Kementerian ESDM menjamin ketersediaan gas bumi dalam negeri untuk industri pupuk hingga tahun 2030. Hal ini menunjukkan peran penting industri pupuk sebagai salah satu prioritas alokasi gas bumi untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

Meskipun demikian, tantangan yang masih dihadapi adalah distribusi gas bumi yang sumbernya berada relatif jauh dari area industri yang menggunakan gas, terutama dengan bentuk geografis Indonesia yang merupakan kepulauan sehingga penyaluran gas ke konsumen dalam negeri menjadi lebih kompleks. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara pihak-pihak terkait untuk menjaga kelancaran pasokan gas bumi demi mendukung pertumbuhan industri pupuk di Indonesia.

Dari gambaran proyek-proyek ekspansi pabrik pupuk, terlihat bahwa kebutuhan gas bumi menjadi hal krusial dalam mendukung pertumbuhan industri pupuk di Indonesia. Oleh karena itu, langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dan perusahaan-perusahaan terkait dalam menjaga kelancaran pasokan gas bumi sangat penting untuk menjaga ketersediaan bahan baku yang diperlukan dalam produksi pupuk. Menyadari pentingnya hal tersebut, pembangunan infrastruktur untuk mendukung distribusi gas bumi di seluruh wilayah Indonesia akan menjadi kunci dalam memastikan kelancaran produksi dan pasokan pupuk bagi sektor pertanian di tanah air.

pertumbuhan industri pupuk di Indonesia dapat menjadi salah satu pendorong utama untuk mencapai kemandirian pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dan seluruh pemangku kepentingan terkait akan menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan industri pupuk menuju tujuan-tujuan pembangunan nasional yang lebih luas.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved