Sumber foto: Google

Ekonomi 2025 Diprediksi Tumbuh Lebih Kuat, Pemerintah Fokus Genjot Produksi Pangan dan Investasi Energi

Tanggal: 20 Mei 2025 21:30 wib.
Tampang.com | Pemerintah Indonesia optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2025 akan mencapai angka antara 5,2% hingga 5,8%. Target ini dicanangkan seiring dengan strategi pembangunan yang memprioritaskan penguatan sektor pangan, energi, dan investasi hijau.

Fokus pada Produksi Pangan dan Ketahanan Energi

Dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025, dijelaskan bahwa sektor pertanian akan menjadi tulang punggung ekonomi domestik. Pemerintah akan meningkatkan anggaran untuk modernisasi alat pertanian, distribusi pupuk tepat sasaran, serta program diversifikasi pangan lokal.

Selain itu, pembangunan infrastruktur energi berbasis EBT (energi baru dan terbarukan) akan dipercepat. Ini termasuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya dan proyek geothermal di kawasan Indonesia Timur.

Pemerintah Sasar Investasi Strategis

Tak hanya pada produksi dalam negeri, pemerintah juga membuka lebar pintu investasi, khususnya dari negara-negara mitra strategis seperti Jepang, Korea Selatan, dan UEA. Sektor yang menjadi prioritas antara lain adalah industri baterai kendaraan listrik, hilirisasi mineral, dan pusat data digital.

“Pertumbuhan yang berkualitas adalah yang bisa menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya beli masyarakat,” ungkap Menteri PPN dalam konferensi nasional awal tahun ini.

Anggaran dan Tantangan Global

Meski target pertumbuhan cukup ambisius, tantangan tetap ada. Fluktuasi harga komoditas, gejolak geopolitik, dan risiko perubahan iklim disebut sebagai hambatan potensial. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah menyiapkan instrumen fiskal yang lebih fleksibel dan memperkuat peran sektor swasta.

Dari sisi anggaran, belanja negara akan difokuskan pada program padat karya, subsidi pertanian, serta stimulus pajak untuk UMKM dan industri strategis.

Optimisme Menjelang Tahun Politik

Menariknya, proyeksi pertumbuhan ini muncul di tengah situasi politik menjelang pelantikan pemerintahan baru. Sejumlah ekonom memandang ini sebagai sinyal stabilitas dan keberlanjutan program-program pembangunan nasional yang selama ini telah berjalan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved