Sumber foto: iStock

E-Commerce Indonesia Melesat! UMKM Lokal Kian Berkembang di Era Digital

Tanggal: 8 Mar 2025 13:59 wib.
Sejak beberapa tahun terakhir, e-commerce di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan. Data dari Kementerian Perdagangan menyebutkan, jumlah pengguna e-commerce di Tanah Air telah mencapai 58,63 juta pada tahun 2023 dan diperkirakan akan meningkat hingga 99,1 juta pada tahun 2029. Ini merupakan lompatan besar yang menggambarkan betapa cepatnya masyarakat Indonesia beradaptasi dengan teknologi digital, khususnya dalam berbelanja.

Laporan e-Conomy SEA 2024, yang disusun oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, menunjukkan bahwa sektor e-commerce berkontribusi besar bagi ekonomi digital Indonesia dengan nilai Gross Merchandise Value (GMV) mencapai US$65 miliar.

Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ini adalah maraknya video commerce, di mana penjual memanfaatkan live streaming untuk memasarkan produk mereka melalui platform marketplace atau media sosial. Ini menjadi bentuk inovatif yang tidak hanya menarik perhatian konsumen, tetapi juga meningkatkan engagement antara penjual dan pembeli.

Dengan tingginya potensi pertumbuhan dalam dunia e-commerce, para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia dihadapkan dengan peluang emas untuk memperluas akses pasar mereka. Menteri Koperasi dan UKM, Maman Abdurrahman, menggarisbawahi pentingnya adaptasi teknologi bagi pelaku UMKM. "Kehadiran e-commerce sangat membantu UMKM untuk meningkatkan jangkauan pasar, performa bisnis, bahkan menembus pasar internasional," ujarnya. Namun, tidak bisa dipungkiri, tantangan dalam bertransformasi ke digital masih mendera UMKM di Indonesia. 

Salah satu tantangan utama adalah minimnya pemahaman tentang teknologi serta perubahan perilaku konsumen yang semakin cepat. Banyak pelaku UMKM merasa kesulitan untuk masuk ke ekosistem digital karena mereka belum memiliki pengetahuan yang memadai mengenai platform e-commerce dan pemasaran digital. Sehubungan dengan hal ini, dukungan dalam pemahaman cara memanfaatkan media sosial dan strategi pemasaran digital sangat diperlukan. Pelaku UMKM juga diharuskan melakukan riset mengenai kebiasaan belanja online dan mengikuti tren terbaru agar tetap relevan di pasar.

Shopee, sebagai salah satu platform e-commerce terkemuka di Indonesia, telah mengambil inisiatif untuk mendukung pertumbuhan UMKM. Direktur Eksekutif Shopee Indonesia, Christin Djuarto, mengungkapkan bahwa inovasi adalah kunci untuk menjaga relevansi dan meningkatkan kepercayaan dari pengguna. “Kami berusaha melahirkan berbagai inovasi baru, baik dari segi program, fitur, maupun inisiatif yang bisa mendukung seluruh ekosistem kami,” ujarnya. Komitmen tersebut terbukti dari kenaikan penjualan pelaku UMKM serta kreator baik di dalam maupun luar negeri, berkat inovasi layanan yang diberikan.

Shopee juga telah meluncurkan berbagai program untuk membantu UMKM, termasuk program Garansi Tepat Waktu dan afiliasi dengan YouTube Shopping, yang semakin mempermudah pelaku usaha untuk menjangkau konsumen lebih luas. Selain itu, kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal juga ditujukan untuk mempercepat proses sertifikasi halal bagi produk UMKM, membuka peluang lebih besar dalam ekspor ke kawasan Asia Timur dan Amerika Latin. 

Contoh sukses dalam memanfaatkan platform Shopee adalah VAIA Shoes, produsen sepatu handmade lokal, yang berhasil menembus pasar luar negeri seperti Malaysia dan Singapura. Founder VAIA Shoes, Edgar Maulana, menjelaskan bahwa meskipun 90% penjualannya berasal dari dalam negeri, mereka berkeinginan untuk memperluas pasar internasional lebih jauh. "Kami terdaftar dalam Shopee Ekspor dan berharap fitur ini terus berkembang ke lebih banyak negara," ungkapnya.

UMKM lain yang meraih kesuksesan berkat e-commerce adalah Mybamus, brand modest fashion yang berawal dari usaha rumahan. Pemiliknya, Selviana Yuswanto, mengungkapkan bahwa teknologi digital telah menjadi katalisator penting bagi perubahan dalam kebiasaan belanja konsumen, terutama di segmen modest fashion. "Shopee telah menjadi mitra penting dalam inovasi pemasaran dan ekspansi pasar bagi kami," katanya.

Sukses serupa juga dirasakan oleh Dama Kara, brand asal Bandung yang berhasil memperluas pangsa pasar melalui Shopee. Rintangan yang mereka hadapi saat awal berdiri, seperti dampak pandemi, bisa diatasi dengan go digital. Founder Dama Kara, Nurdini Prihastiti, menceritakan bahwa setelah menggunakan platform e-commerce, produk mereka kini dapat dijangkau hingga ke luar negeri, termasuk Malaysia dan Singapura.

Data yang relevan menunjukkan bahwa sekitar 84% pelaku usaha di Shopee berasal dari UMKM dan brand lokal, serta 93% dari total transaksi didominasi oleh produk lokal. Ini menjadi indikasi bahwa e-commerce dapat menjadi jalan bagi UMKM untuk meningkatkan daya saing dan mendistribusikan produk mereka tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga ke pasar internasional. Dengan dukungan teknologi dan inovasi yang terus berkembang, potensi e-commerce untuk membawa UMKM naik kelas semakin terbuka lebar.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved