Sumber foto: iStock

Dunia Finansial Bergejolak! Begini Cara Cerdas Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global ala Ahli Keuangan Top AS

Tanggal: 21 Apr 2025 08:29 wib.
Ketidakpastian ekonomi dunia kembali mencuat akibat kebijakan perdagangan kontroversial yang digagas oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Kebijakan perang dagang yang diluncurkan pada awal bulan ini membawa dampak luas terhadap kondisi pasar global. Mulai dari bursa saham hingga nilai tukar mata uang mengalami guncangan besar yang menciptakan kecemasan di kalangan pelaku pasar.

Menurut Mary Clements Evans, pendiri dan CEO Evans Wealth Strategies yang berbasis di Amerika Serikat, kekhawatiran ini merupakan hal yang lumrah. Dalam wawancara bersama CNBC Make It, Mary menyampaikan bahwa derasnya arus berita tentang kondisi ekonomi global dapat terasa menakutkan dan menimbulkan tekanan psikologis bagi banyak orang.

“Tak diragukan lagi, berita yang datang begitu cepat dan penuh tekanan dapat membuat kita kewalahan. Namun, kekhawatiran yang berlebihan tidak memberikan solusi,” ujarnya pada Jumat (18/4/2025).

Mary menekankan pentingnya bersikap tenang dan bijak dalam menghadapi situasi ekonomi yang tidak menentu. Menurutnya, alih-alih tenggelam dalam rasa takut, lebih baik kita mengambil langkah strategis untuk mempersiapkan diri.

Menghadapi Ketidakpastian dengan Strategi: 3 Langkah dari Pakar Keuangan

Untuk membantu publik dalam menghadapi gejolak ekonomi global, Mary Clements Evans membagikan tiga langkah praktis agar masyarakat bisa lebih percaya diri dan tangguh dalam situasi seperti ini.


1. Fokus pada Hal yang Bisa Kita Kendalikan

Kita mungkin tidak bisa menghentikan resesi atau fluktuasi ekonomi global, tapi kita bisa mengontrol kesiapan kita dalam menghadapinya. Salah satu langkah kunci yang disarankan Mary adalah menyiapkan dana darurat dan mengevaluasi ulang anggaran pribadi.

“Jika Anda masih bekerja dan belum mengambil dana dari investasi, bersiaplah terhadap kemungkinan pemutusan hubungan kerja (PHK),” katanya. “Pastikan Anda memiliki cadangan dana tunai yang cukup untuk menutupi kebutuhan hidup setidaknya selama enam bulan.”

Ia menambahkan, semakin sulit mendapatkan pekerjaan baru, semakin besar pula kebutuhan akan dana cadangan.

Saran senada juga disampaikan oleh Ramit Sethi, penulis buku keuangan terkenal. Ia menganjurkan untuk menyisihkan dana darurat yang cukup untuk menutupi biaya hidup selama 12 bulan ke depan. Walaupun kelihatannya sulit bagi sebagian orang, Mary meyakinkan bahwa menyisihkan sedikit demi sedikit tetap lebih baik daripada tidak sama sekali.


2. Hindari Keputusan Emosional

Menurut Mary, dalam kondisi pasar yang tidak stabil, banyak investor tergoda untuk mengambil keputusan cepat berdasarkan ketakutan atau kemarahan. Namun, tindakan seperti menjual saham secara impulsif seringkali berujung pada kerugian yang lebih besar.

“Bukan karena orang bodoh, tapi karena mereka terlalu emosional dalam mengambil keputusan,” jelas Mary.

Ia mengingatkan agar investor tidak tergoda untuk meniru keputusan-keputusan finansial yang dilakukan oleh orang kaya hanya karena membaca berita utama. Langkah-langkah drastis yang tidak didasarkan pada kondisi keuangan pribadi bisa menimbulkan risiko jangka panjang.

Jika Anda tidak sedang dalam situasi darurat keuangan, Mary menyarankan untuk tidak terburu-buru dalam mengambil langkah finansial. Bersikap metodis dan tenang adalah kunci untuk menjaga stabilitas keuangan dalam jangka panjang.


3. Istirahat Sejenak dari Paparan Berita Negatif

Ketika dunia sedang dilanda kekhawatiran, terlalu banyak membaca berita justru bisa memperburuk stres. Mary menyarankan agar kita sesekali mengambil jeda dari arus informasi yang terus mengalir.

“Beristirahatlah sejenak,” katanya. “Dengarkan sesuatu yang lucu atau menyenangkan.”

Mary percaya bahwa tawa dan hiburan ringan bisa menjadi cara yang efektif untuk menjaga kesehatan mental di tengah ketidakpastian ekonomi. Ia menegaskan bahwa beristirahat bukan berarti bersikap tidak peduli atau lalai, tapi justru bentuk pengelolaan diri agar tidak tenggelam dalam kecemasan yang berlebihan.

“Menjauh sebentar dari situasi yang menguras emosi bisa membantu kita mengambil keputusan dengan lebih jernih,” ujarnya. “Itulah pentingnya menyeimbangkan kewaspadaan dengan ketenangan.”


 

Dalam menghadapi gejolak ekonomi global yang dipicu oleh kebijakan dagang internasional, penting bagi kita untuk tidak hanya mengandalkan insting atau emosi. Pendekatan yang lebih strategis, seperti yang disarankan Mary Clements Evans, mampu membantu kita bertahan bahkan di masa yang paling tidak menentu.

Dengan fokus pada hal yang bisa kita kendalikan, menghindari keputusan impulsif, dan menjaga kesehatan mental melalui istirahat yang cukup, kita bisa melewati badai ketidakpastian dengan lebih kuat dan bijak.

Ingatlah bahwa masa sulit tidak berlangsung selamanya. Dengan persiapan yang matang dan pola pikir yang positif, Anda akan lebih siap menghadapi tantangan apa pun yang datang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved