Sumber foto: Google

Driver Ojol, Kurir, Freelancer... Mereka Kerja Keras Tapi Tak Punya Jaminan Hidup!

Tanggal: 15 Mei 2025 20:22 wib.
Tampang.com | Di balik maraknya layanan digital yang memudahkan hidup masyarakat, ada jutaan pekerja informal seperti pengemudi ojek online, kurir, dan freelancer yang berjibaku setiap hari tanpa jaminan kesehatan, pensiun, atau perlindungan kerja.

Pendapatan Tak Pasti, Risiko Tinggi
Driver ojol harus menempuh 10–12 jam kerja per hari hanya untuk memenuhi target harian. Namun, ketika sakit atau kecelakaan kerja, tak ada jaminan negara atau platform yang benar-benar menjamin perlindungan mereka.

“Kalau nggak narik, ya nggak makan. Kalau sakit, ya tanggung sendiri,” kata Wahyu, driver ojol di Bandung.

Platform Untung Besar, Tapi Beban Ditanggung Pekerja
Laporan tahunan beberapa platform besar menunjukkan keuntungan signifikan, tapi beban operasional seperti kendaraan, bensin, hingga risiko di jalan tetap ditanggung pekerja.

“Model ini eksploitatif secara halus. Mereka digiring jadi ‘mitra’, tapi tidak diberi hak layaknya pekerja,” ujar Rizal Fahmi, peneliti ketenagakerjaan.

Jaminan Sosial Masih Sukarela, Bukan Kewajiban
BPJS Ketenagakerjaan memang membuka program untuk pekerja informal, tapi sifatnya masih sukarela dan tidak didorong oleh regulasi ketat kepada perusahaan digital. Akibatnya, partisipasi rendah dan manfaat tidak terasa.

Solusi: Perlindungan Sosial Wajib untuk Pekerja Digital
Pakar kebijakan menyarankan perlunya regulasi baru yang mewajibkan platform digital untuk memberikan perlindungan dasar bagi mitranya. Negara juga harus hadir melalui pengawasan dan insentif.

“Tanpa perlindungan, ekonomi digital ini hanya akan memperluas jurang ketimpangan sosial,” tegas Rizal.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved