Direktur BEI: Perusahaan Listing di Luar Negeri Asetnya 50% dari Indonesia
Tanggal: 7 Jul 2017 09:36 wib.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia “TitoSulistio” mengungkapkan ada 52 perusahaan yang mencari untung di Indonesia namun mencatatkan sahamnya (listing) di negara lain.
Hal itu tentunya hanya menguntungkan perusahaan tersebut dan negara tempatnya melakukan listing. Mirisnya, Tito mengungkapkan, 50% keuntungan 52 perusahaan tersebut diperoleh di Indonesia.
"Jadi begini, dari data saya ada 52 perusahaan yang ada asing ada lokal ya, pendapatan atau asetnya 50% dari republik ini (Indonesia), ada pertambangan, ada properti bahkan ada juga kelapa sawit, perkebunan," jelas Tito di kantornya, Jakarta, Selasa (4/7/2017).
Oleh karenanya, dia pun mempertanyakan, jika perusahaan tersebut mencari keuntungan dari Indonesia, sewajarnya perusahaan tersebut turut berkontribusi bagi Indonesia dengan cara listing di Bursa Indonesia.
"Ya, tadi saya laporkan, saya bilang itu wajib di sini," tegasnya.
Dia pun mengambil perumpamaan perusahaan tambang emas PT Freeport Indonesia yang beroperasi di Papua. Sebagaimana diketahui, Freeport memperoleh keuntungan yang terbilang besar dari Indonesia.
"Freeport itu pendapatannya salah satu terbesar dari Indonesia. Pantes dong Freeport Indonesia listed di sini. Itu contoh," lanjutnya.
Tak cuma Freeport, 52 perusahaan tersebut saat ini meraup untung di Indonesia namun belum bersedia listing di Indonesia, ungkap Tito kasusnya pun serupa. "Bahkan sekarang (perusahaan) itu udah listed, ada di Singapura, Malaysia, China, Australia, dan saya mengimbau mereka, mendatangi mereka untuk listed di Indonesia juga," tambahnya.
Sumber : IDX