Dianggap sebagai Hadiah Ultah, Menteri BUMN Targetkan Investasi 100 M kepada PT BII
Tanggal: 28 Jun 2018 14:30 wib.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI ke-7, Rini Mariani Soemarno tak menyangka mendapatkan hadiah ulang tahunnya yang ke-60 tahun berupa pembentukan PT Bandha Investasi Indonesia.
Rini sangat mengapresiasi atas dibentuknya PT BII. Ia berharap bisa menjadi jembatan investor untuk menanamkan modalnya di proyek-proyek infrastruktur BUMN.
"Ini hadiah ulang tahun saya, kita bisa bentuk perusahaan fund, ini adalah vehicle untuk menunjukkan ke dunia bahwa kita bisa punya investment fund yang ter-manage dengan profesional dan menjadi jendela terhadap keadaan investasi di Indonesia yang aman," ungkap Rini di Kementerian BUMN, Kamis (28/6/2018).
Rencananya, untuk tahap awal, masing-masing BUMN menyetorkan investasi ke PT Bandha yang totalnya bisa mencapai Rp 40 miliar. Dari modal itulah, sejumlah proyek infrastruktur di Indonesia akan menjadi target pengelolaan investasinya.
Jika program tersebut berjalan lancar, kemungkinan target pada di tahun 2022, PT Bandha mengelola uang sekitar Rp 9-13 triliun. Kemudian, jika ditinjau dari sisi aset direncanakan bisa mencapai Rp 1,8 triliun, pada tahun yang sama.
Namun, Menteri Rini masih belum puas dengan langkah awal perusahaan. Ia harap targetnya bisa mencapai Rp 100 miliar untuk permulaan.
"Mosok mulainya Rp 30-40 miliar, mulainya mosok segitu, malu saya, paling tidak Rp 100 miliar lah sekarang," celetuknya.
Bahkan, dengan beraninya, wanita kelahiran Maryland, AS ini berpesan agar perusahaan pembiayaan investasi ini bisa menempatkan sumber daya manusia terbaik, sebab ia yakin sebenarnya Indonesia memiliki potensi yang luar biasa.
"Indonesia itu besar, program infrastruktur capai Rp 5.500 triliun, kita ini negara besar, kalau kita mikir kecil kita kecil terus, saya tidak terima, potensi kita kan jauh lebih besar," tegasnya.
Sebagai informasi, Menteri Rini diangkat menjadi menteri BUMN dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019 oleh Presiden Jokowi sejak 26 Oktober 2014. Ia diangkat menjadi salah seorang menteri dari kalangan professional, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan pada Kabinet Gotong Royong tahun 2001 hingga tahun 2004.