Diam-Diam Ribuan Bank-ATM di RI Tutup, Ternyata Ini Biang Keroknya
Tanggal: 6 Okt 2024 10:22 wib.
Melalui laporannya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menginformasikan bahwa jaringan kantor bank umum konvensional (BUK) di seluruh Indonesia pada triwulan IV-2023 mengalami penurunan sebanyak 4.676 unit, menyisakan 115.539 unit. Meskipun demikian, jaringan kantor terbanyak masih didominasi oleh terminal perbankan elektronik (ATM/CDM/CRM) dengan jumlah 91.412 unit. Namun, angka tersebut mengalami penyusutan sebanyak 1.417 unit dari tahun sebelumnya yang mencapai 92.829 unit dari tiga bulan sebelumnya.
Menurut Pengamat Perbankan dan Praktisi Sistem Pembayaran, Arianto Muditomo, terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab dari fenomena penurunan ini. Salah satunya adalah bergesernya budaya transaksi masyarakat dari menggunakan uang tunai menuju layanan digital seperti mobile banking dan aplikasi keuangan. Selain itu, biaya investasi dan perawatan mesin ATM juga relatif tinggi, sementara dari sudut pandang nasabah, kebiasaan baru menggunakan mobile banking dan aplikasi keuangan juga turut berperan dalam penurunan penggunaan ATM.
Arianto menyatakan, "Penurunan jumlah mesin ATM di Indonesia merupakan fenomena yang kompleks dengan berbagai faktor yang mendasarinya. Baik dari sudut pandang bank maupun nasabah, terdapat alasan logis dan strategis di balik tren ini."
Melihat situasi ini, Arianto menekankan bahwa meskipun penurunan penggunaan mesin ATM terjadi, ATM masih tetap menjadi layanan penting bagi sebagian besar nasabah, khususnya di daerah yang belum memiliki akses internet yang memadai. Karenanya, bank perlu terus berinovasi dan beradaptasi dengan kebutuhan nasabah. Dalam era digital ini, layanan ATM yang aman, mudah diakses, dan memenuhi kebutuhan nasabah harus tetap tersedia.
"Pada saatnya nanti akan ditemukan kesetimbangan baru atas pengguna layanan digital penuh, ATM, dan gerai cabang fisik," tegas Arianto. Meskipun begitu, mingguan ketikan kita akan menemukan kesetimbangan baru atas pengguna layanan digital penuh, ATM dan gerai cabang fisik.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank yang tetap konsisten dalam menyediakan layanan ATM. Meskipun penurunan penggunaan mesin ATM terjadi di seluruh Indonesia, BRI tetap membuka layanan ATM-nya, termasuk di akhir pekan. Hal ini menunjukkan komitmen BRI dalam memenuhi kebutuhan nasabahnya, terutama di daerah yang belum memiliki akses internet yang memadai.
Penting bagi bank-bank lainnya untuk terus mengikuti jejak BRI dalam menyediakan layanan ATM yang memadai guna tetap memenuhi kebutuhan nasabah, sambil tetap berinovasi demi menjawab tren beralihnya masyarakat ke layanan keuangan digital. Penyesuaian ini akan mendukung bank-bank dalam menjaga daya saing mereka di industri perbankan yang semakin berkembang pesat di era digital.
Strategi yang mendorong perluasan akses internet di seluruh wilayah Indonesia juga menjadi faktor penting untuk mengurangi ketergantungan pada layanan fisik seperti ATM. Sementara itu, inovasi dalam pelayanan, khususnya dalam hal kenyamanan, keamanan, dan kecepatan transaksi perbankan digital juga harus menjadi fokus utama bagi perbankan guna memenuhi kebutuhan nasabah di era digital ini.