Di Negara Lain Harga Gula Murah, di RI Mahal Banget, Apa yang Salah?
Tanggal: 16 Mei 2024 20:55 wib.
Harga gula merupakan salah satu komoditas primer yang memengaruhi kestabilan ekonomi suatu negara. Namun, di Indonesia, harga gula tengah mengalami lonjakan yang signifikan. Kondisi ini menjadi ironis ketika dilihat dari perspektif harga gula internasional yang justru tengah mengalami penurunan. Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah melaporkan tren pergerakan harga gula yang terus naik sejak 2023. Dari data yang dirilis oleh Bapanas, hingga bulan Mei, harga rata-rata gula mencapai Rp 18.000 per kg, melampaui harga acuan pemerintah sebesar Rp 17.500 per kg.
Penyebab kenaikan harga gula di dalam negeri bermacam-macam, termasuk penurunan produksi gula nasional, faktor musiman yang meningkatkan permintaan gula, serta pasokan yang terbatas akibat dampak fenomena El Nino. Produksi gula pada tahun 2023 mengalami penurunan menjadi 2,27 juta ton dari 2,4 juta ton pada tahun sebelumnya. Sementara tingkat konsumsi gula meningkat menjadi 3,4 juta ton dari 3,2 juta ton. Fakta menunjukkan perbandingan yang tidak seimbang antara produksi dan konsumsi gula di dalam negeri, yang berimbas pada kenaikan harga.
Selain itu, kurangnya pasokan dalam negeri juga menjadi pendorong kenaikan harga gula. National Sugar Summit (NSS) memproyeksikan tingkat produktivitas pada setiap satu hektar perkebunan hanya akan menghasilkan 61,5 ton gula, menjadi produktivitas terendah dalam satu dekade. Hal ini disebabkan oleh penurunan kualitas tebu yang diduga disebabkan oleh eksploitasi tanah yang besar-besaran dan pemberian pupuk yang berlebihan. Prospek kualitas tanah yang menurun dapat mengakibatkan penurunan produksi gula dalam jangka panjang jika tidak ditangani dengan serius.
Di sisi lain, harga gula mentah berjangka di pasar global justru mengalami penurunan sepanjang tahun 2024. Harga gula mentah tersebut turun sebesar 9,5% dan mendarat di level US$18,63 per pon atau setara dengan Rp 300 ribu. Fakta ini menunjukkan bahwa kondisi harga gula di Indonesia memiliki ketimpangan yang signifikan dengan harga gula internasional.
Perlu adanya langkah konkret untuk menangani masalah kenaikan harga gula di Indonesia. Pemerintah harus melakukan evaluasi mendalam terkait produksi gula nasional, meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan perkebunan tebu, serta mengurai berbagai faktor yang menjadi pendorong kenaikan harga gula. Selain itu, upaya untuk meningkatkan produktivitas perkebunan tebu perlu ditingkatkan melalui pengelolaan tanah yang berkelanjutan dan pemberian pupuk yang tepat. Integrasi teknologi modern juga diperlukan untuk mengoptimalkan proses produksi gula.
Selain itu, penting bagi pemerintah untuk menjaga stabilitas harga gula domestik dengan kebijakan yang mendukung penguatan industri gula dalam negeri. Langkah-langkah restrukturisasi industri gula dapat membantu meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi ketergantungan pada pasokan luar negeri. Seiring dengan itu, dukungan terhadap inovasi teknologi dalam pengolahan gula juga perlu ditingkatkan, agar industri gula dalam negeri dapat bersaing secara global.
Peningkatan produksi gula nasional dan efisiensi pengelolaan sumber daya perkebunan merupakan kunci utama dalam menjaga stabilitas harga gula di dalam negeri. Langkah-langkah ini perlu diiringi dengan kebijakan yang mendukung penguatan industri gula dalam negeri sehingga Indonesia dapat mengatasi tantangan dalam ketahanan pangan terutama terkait hargagula.