Sumber foto: Google

Deflasi 5 Bulan Berturut-turut BI Nilai Bukan Tanda Ekonomi Melemah

Tanggal: 3 Okt 2024 16:17 wib.
Bank Indonesia (BI) telah menilai bahwa deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut bukanlah tanda perekonomian Indonesia tengah melemah. Hal ini disampaikan sebagai tanggapan terhadap data inflasi tahunan yang tercatat turun menjadi 1,84 persen pada September 2024 dari bulan sebelumnya yang sebesar 2,12 persen.

Menurut BI, meskipun deflasi terjadi selama lima bulan berturut-turut, hal ini tidak mengindikasikan kondisi ekonomi yang melemah. Sebaliknya, BI menyatakan bahwa deflasi bisa disebabkan oleh faktor-faktor sementara seperti peningkatan produksi, penurunan harga komoditas global, atau faktor-faktor domestik lainnya. Deflasi yang terjadi bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan, namun tentu saja perlu diawasi secara cermat.

Meskipun deflasi dapat memberikan dampak negatif dalam jangka pendek seperti menurunnya pendapatan bagi pelaku usaha, namun jika deflasi disebabkan oleh faktor-faktor yang sehat seperti peningkatan produksi, hal ini sebenarnya dapat menjadi sinyal positif bagi perekonomian. Deflasi yang disebabkan oleh peningkatan produksi biasanya akan memberikan efek positif dalam jangka panjang, yakni memungkinkan adanya penurunan harga-harga konsumen sehingga daya beli masyarakat dapat meningkat.

Dalam menghadapi situasi deflasi, BI mengambil berbagai kebijakan untuk memastikan keseimbangan ekonomi tetap terjaga. Salah satunya adalah dengan menurunkan suku bunga acuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekonomi dan mengurangi dampak negatif deflasi.

Sementara itu, inflasi tahunan yang tercatat turun menjadi 1.84 persen pada September 2024 juga menjadi sinyal bagi BI bahwa kebijakan moneter yang diterapkan cukup efektif dalam mengendalikan inflasi. Meskipun inflasi yang rendah juga perlu diwaspadai karena bisa menjadi tanda stagnasi ekonomi, namun dalam konteks saat ini, BI memandang bahwa inflasi yang terkendali memberikan ruang bagi kebijakan stimulus ekonomi tanpa harus khawatir terhadap tekanan inflasi yang tinggi.

Dalam situasi seperti ini, BI juga terus melakukan koordinasi dengan pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi secara menyeluruh. Kerja sama antara lembaga moneter dan pemerintah sangat penting untuk menghadapi dinamika ekonomi yang selalu berubah.

Dengan demikian, deflasi 5 bulan berturut-turut yang terjadi dan inflasi tahunan yang tercatat turun bukanlah tanda perekonomian Indonesia tengah melemah. BI memiliki keyakinan bahwa kondisi ekonomi Indonesia masih dalam koridor yang sehat, dan dengan kebijakan yang tepat, masa depan ekonomi Indonesia dapat tetap stabil dan berkelanjutan.

Sebagai penutup, langkah-langkah yang diambil oleh BI dalam menghadapi deflasi dan inflasi yang terjadi menunjukkan bahwa lembaga moneter tersebut memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat.

Dengan demikian, harapannya adalah bahwa kebijakan-kebijakan yang diambil oleh BI dan pemerintah akan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia dan memastikan bahwa kondisi ekonomi tetap stabil dalam jangka panjang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved