Sumber foto: Goggle

Data Ekonomi Amerika di Atas Ekspektasi, Bagaimana Pergerakan Rupiah Hari Ini?

Tanggal: 26 Jul 2024 13:50 wib.
Di awal perdagangan, nilai tukar rupiah semakin melemah mendekati level 16.300 per dolar AS pada hari Jumat (26/7). Penguatan dolar AS yang dipicu oleh rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal II Amerika yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar menjadi salah satu faktor pendorong pelemahan rupiah.

   Menurut laporan Bloomberg, kurs rupiah melemah 0,3% menjadi 16.293 per dolar AS dan bertahan di level tersebut hingga pukul 09.50 WIB. Tidak hanya rupiah, mata uang negara lain seperti ringgit Malaysia, won Korea Selatan, dan dolar Hongkong juga melemah terhadap dolar AS. Namun, sebaliknya yuan China, baht Thailand, peso Filipina, dan dolar Singapura justru menguat terhadap dolar AS.

Ariston Tjendra, seorang pengamat pasar uang, mengatakan bahwa data Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat untuk kuartal II yang melampaui perkiraan pasar (sebesar 2,8% dibandingkan dengan perkiraan 2,0% dan sebelumnya 1,4%) telah memicu potensi pelemahan rupiah. Menurutnya, kekuatan ekonomi Amerika Serikat dapat mendorong kenaikan inflasi, sehingga memperkecil peluang pemangkasan suku bunga di negara tersebut.

   Ariston juga memperkirakan bahwa masih akan ada data penting lainnya yang akan dirilis dari Amerika Serikat yang berpotensi mempengaruhi pergerakan rupiah. Salah satunya adalah indikator inflasi Amerika Serikat Corby yang menjadi salah satu acuan dari Bank Sentral Amerika Serikat untuk mengukur inflasi.

Sementara itu, analis pasar uang Lukman Leong juga mengungkapkan proyeksinya terkait pergerakan rupiah, di mana data pertumbuhan ekonomi AS diyakini akan mempengaruhi pergerakan rupiah hari ini. Lukman mengatakan, "Investor menantikan data inflasi PCE AS malam ini. Range rupiah hari ini diperkirakan berada antara 16.225 hingga 16.350 per dolar AS."

   Kemudian, Fikri C Permana, seorang Senior Economist dari KB Valbury Sekuritas, berharap agar rupiah dapat kembali terapresiasi. "Saya harap rupiah akan berada di kisaran Rp 16.180 hingga Rp 16.280 per dolar AS," ungkap Fikri.

Menurut para analis dan pengamat pasar uang, pergerakan rupiah hari ini sangat dipengaruhi oleh data ekonomi Amerika Serikat yang mengungguli ekspektasi pasar. Hal ini kemungkinan besar akan memengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam periode waktu yang cukup signifikan. Oleh karena itu, perhatian terhadap data ekonomi global, khususnya Amerika Serikat, menjadi krusial bagi para pelaku pasar yang tengah memantau pergerakan rupiah.

   Dengan adanya perkembangan ini, sangat penting untuk memantau secara cermat berbagai data ekonomi Amerika Serikat dan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi pergerakan mata uang Indonesia, terutama terhadap dolar AS. Nilai tukar rupiah yang stabil dan kuat merupakan tantangan besar yang harus dihadapi oleh pemerintah dan pelaku pasar di Indonesia. Seiring dengan itu, upaya-upaya untuk memperkuat fundamental ekonomi nasional menjadi semakin krusial demi menjaga stabilitas mata uang Indonesia di kancah global.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved