Sumber foto: Google

Danantara dan Eramet Group Teken MoU untuk Hilirisasi Nikel di Indonesia

Tanggal: 29 Mei 2025 22:40 wib.
Jakarta, Tampang.com – Badan Pengelola Investasi Danantara dan Eramet Group, perusahaan pertambangan dan metalurgi global, telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) untuk menjajaki pembentukan platform investasi strategis di sektor nikel dari hulu hingga hilir. Penandatanganan ini dilakukan oleh Rosan P. Roeslani, Chief Executive Badan Pengelola Investasi Danantara, dan Paulo Castellari, Chief Executive Officer Eramet Group, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (28/5/2025). Acara penting ini turut disaksikan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Selain Danantara, Indonesia Investment Authority (INA) juga menjadi pihak dalam komitmen MoU tersebut.


Peran dan Tujuan Kemitraan

Chief Investment Officer Danantara Indonesia, Pandu Sjahrir, menjelaskan bahwa MoU dengan Eramet ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat global dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV battery).

Dalam kemitraan ini:


Danantara Indonesia dan INA akan mengelola pembiayaan jangka panjang untuk mendukung pengembangan investasi.
Eramet Group akan berkontribusi melalui keahlian teknis dan pengalaman dalam menjalankan proyek pertambangan skala besar sesuai standar berkelanjutan internasional.


“Kemitraan ini mencerminkan komitmen ketiga pihak untuk mendorong investasi hilirisasi nikel kelas dunia di Indonesia, yang merupakan salah satu pilar utama dalam memperkuat daya saing industri nasional," ungkap Pandu dalam siaran pers Danantara.

Kolaborasi ini juga bertujuan untuk mengintegrasikan kapasitas teknis tingkat global di bidang tambang berwawasan lingkungan yang mendukung pembangunan industri berkelanjutan, serta mengembangkan ekosistem bahan baku baterai kendaraan listrik yang berkelanjutan dan terintegrasi di Indonesia. Para pihak akan melakukan penilaian awal untuk mengidentifikasi proyek paling tepat dan menyiapkan peta jalan kolaborasi ke depan. Mereka sepakat bahwa pengelolaan aset harus mengedepankan efisiensi, nilai ekonomi, dan berlandaskan standar internasional yang ketat.


Kontribusi Eramet di Indonesia

Chief Executive Officer Eramet Group, Paulo Castellari, menegaskan bahwa Eramet telah memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan salah satu cadangan nikel terbesar di Indonesia melalui operasional pertambangan nikelnya di Weda Bay, Maluku, selama beberapa tahun terakhir.

Sebagai bagian dari komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, pada tahun 2024, Eramet Indonesia menjalin kemitraan dengan Badan Geologi untuk memulai studi dan eksplorasi mineral kritis, termasuk litium, guna mendukung target transisi energi nasional.

“Dengan fokus pada pengolahan hilir, transisi energi, dan mineral kritis, prioritas Danantara Indonesia dan INA sejalan dengan ambisi strategis Eramet di Indonesia," ungkap Paulo. "Kami telah meninjau berbagai peluang untuk berpartisipasi dalam rantai nilai baterai EV berbasis nikel di Indonesia, dan menyambut baik inisiatif hari ini. Kami siap memberikan kontribusi melalui keahlian kami di bidang pertambangan berkelanjutan serta komitmen jangka panjang dalam mengembangkan industri strategis di tanah air,” tambahnya.

Kemitraan ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan ekosistem industri nikel dan baterai kendaraan listrik di Indonesia, menjadikannya pemain kunci di pasar global.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved