Sumber foto: Google

Dampak Lonjakan Harga Pangan, Pemerintah Diminta Segera Ambil Langkah Tepat!

Tanggal: 1 Jun 2025 15:20 wib.
Tampang.com | Kenaikan harga pangan yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir mulai memberikan tekanan besar pada daya beli masyarakat Indonesia. Komoditas pokok seperti beras, minyak goreng, dan sayur-sayuran mengalami kenaikan harga yang tajam, menyebabkan inflasi pangan yang berpotensi memperburuk kondisi ekonomi masyarakat bawah dan menengah.

Penyebab Lonjakan Harga Pangan

Beberapa faktor menjadi penyebab utama melonjaknya harga pangan. Pertama, gangguan pasokan akibat cuaca ekstrem yang mempengaruhi hasil panen di berbagai daerah. Kekeringan di sebagian wilayah menyebabkan produktivitas pertanian menurun, sementara banjir di daerah lain merusak tanaman dan infrastruktur pertanian.

Kedua, adanya kenaikan biaya produksi akibat harga pupuk dan bahan bakar yang meningkat. Hal ini memicu kenaikan harga jual produk pertanian.

Ketiga, gangguan rantai distribusi dan kenaikan biaya logistik turut berkontribusi pada melonjaknya harga pangan di pasar-pasar tradisional maupun modern.

Dampak Langsung pada Masyarakat

Kenaikan harga pangan berdampak langsung pada penurunan daya beli masyarakat, khususnya kelompok berpenghasilan rendah yang menghabiskan sebagian besar pendapatannya untuk kebutuhan pangan.

“Saya harus mengurangi porsi makan dan belanja lebih hemat karena harga naik terus,” ungkap Ani, seorang ibu rumah tangga di Jawa Tengah.

Selain itu, inflasi pangan yang tinggi juga berpotensi meningkatkan angka kemiskinan dan ketahanan pangan nasional.

Respons dan Kebijakan Pemerintah

Pemerintah telah merespons dengan berbagai kebijakan, antara lain melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga, memberikan subsidi pupuk kepada petani, serta mempercepat distribusi bahan pangan ke daerah-daerah yang terdampak.

Namun, para pengamat menilai bahwa langkah-langkah ini masih belum cukup efektif jika tidak diikuti dengan perbaikan sistem pertanian dan distribusi secara menyeluruh.

“Perlu pendekatan jangka panjang yang fokus pada modernisasi pertanian, pengembangan teknologi, dan penguatan sistem logistik,” ujar Irfan, ekonom pertanian.

Upaya Jangka Panjang untuk Ketahanan Pangan

Ketahanan pangan menjadi kata kunci penting dalam mengatasi krisis harga pangan. Pemerintah diharapkan meningkatkan investasi pada sektor pertanian, memperkuat kemitraan dengan petani kecil, dan mendorong diversifikasi produksi pangan.

Pengembangan pertanian ramah lingkungan dan penerapan teknologi pertanian modern seperti pertanian presisi dan sistem irigasi cerdas juga dinilai krusial untuk meningkatkan produktivitas.

Selain itu, edukasi kepada masyarakat mengenai pola konsumsi pangan yang sehat dan efisien menjadi bagian dari solusi mengurangi tekanan pada pasar pangan.

Peran Aktif Masyarakat dan Sektor Swasta

Sektor swasta juga diharapkan dapat berperan aktif melalui dukungan pada rantai pasokan, pengolahan hasil pertanian, dan distribusi yang efisien. Masyarakat sendiri dapat turut mendukung dengan mengurangi pemborosan pangan dan mendukung produk lokal.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved