Dampak Kenaikan Suku Bunga Terhadap Pasar Properti, Apa yang Harus Diperhatikan Investor?
Tanggal: 1 Jun 2025 10:35 wib.
Tampang.com | Pasar properti di Indonesia mulai merasakan dampak langsung dari kebijakan kenaikan suku bunga bank sentral. Kondisi ini memengaruhi tingkat permintaan, harga, dan strategi investasi yang harus disusun ulang oleh para pelaku pasar.
Bagaimana Suku Bunga Mempengaruhi Pasar Properti?
Suku bunga yang meningkat otomatis menaikkan biaya kredit perumahan, sehingga banyak calon pembeli menjadi lebih berhati-hati dalam mengambil KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Penurunan permintaan ini berpotensi menurunkan harga properti di beberapa wilayah.
Bagi investor, kenaikan suku bunga berarti biaya pendanaan meningkat sehingga margin keuntungan bisa menyempit. Selain itu, likuiditas pasar menjadi lebih ketat karena jumlah transaksi properti bisa berkurang.
Strategi Investor Menghadapi Kenaikan Suku Bunga
Investor disarankan untuk fokus pada properti yang memiliki potensi pertumbuhan nilai jangka panjang, seperti lokasi strategis atau properti komersial yang mendatangkan pendapatan sewa stabil.
Diversifikasi portofolio investasi juga penting untuk mengurangi risiko, termasuk mempertimbangkan instrumen keuangan lain yang lebih likuid.
Perhitungan matang atas arus kas dan biaya pinjaman harus menjadi dasar pengambilan keputusan investasi agar tetap menghasilkan keuntungan optimal.
Prospek Pasar Properti 2025
Meski ada tekanan dari kenaikan suku bunga, pasar properti di Indonesia diprediksi tetap memiliki peluang tumbuh, terutama dengan adanya program pemerintah yang mendukung kepemilikan rumah dan pembangunan infrastruktur.
Faktor demografis seperti pertumbuhan penduduk dan urbanisasi juga menjadi pendorong permintaan jangka panjang.
Saran untuk Calon Pembeli Rumah
Calon pembeli disarankan untuk mengevaluasi kemampuan finansial dan mencari produk kredit dengan bunga kompetitif. Memperhatikan suku bunga floating dan fixed juga penting agar bisa mengantisipasi perubahan di masa depan.