Daihatsu Merespons Imbauan Menperin Agar APM Mobil Tahan Harga Produk
Tanggal: 21 Jul 2024 09:34 wib.
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) merespons imbauan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita kepada para agen pemegang merek (APM) untuk menahan kenaikan harga mobil di tengah kondisi lesunya pasar domestik.
Sri Agung Handayani, Direktur Pemasaran & Komunikasi Perusahaan PT ADM, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menaikkan harga mobil dalam waktu dekat mengingat kondisi permintaan yang masih memerlukan stimulus. "Bagi pelanggan saat ini, tidak akan ada kenaikan harga karena situasi dan permintaannya harus didukung. Tidak akan ada kenaikan harga," ujar Agung saat ditemui di GIIAS 2024, Jumat (19/7/2024).
Dia menjelaskan bahwa Daihatsu memperhatikan kondisi pasar yang dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi nasional dan daya beli masyarakat. Saat ini, kedua faktor tersebut masih membutuhkan dukungan layanan seperti suku bunga rendah dan kemudahan uang muka atau down payment (DP).
Di sisi lain, Agung tidak meremehkan tantangan berat yang dihadapi APM terkait fluktuasi harga dolar yang berdampak pada biaya produksi. "Memang, fluktuasi harga dolar sangat memengaruhi biaya bahan baku. Hal ini benar, kami sebagai produsen sangat merasakannya, tetapi bagi pelanggan kami, tidak ada kenaikan harga," jelasnya.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian telah mengimbau para APM untuk menahan kenaikan harga mobil seiring kondisi lesu di pasar domestik. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa penjualan mobil domestik yang lesu berkaitan dengan lemahnya daya beli dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
"Kita minta ditahan dulu untuk menaikkan harga," ujar Agus di sela acara GIIAS 2024, di ICE BSD Tangerang, Kamis (18/8/2024).
Di sisi lain, pemerintah juga sedang memperhitungkan pertumbuhan penjualan mobil low cost green car (LCGC). Hal ini karena segmen tersebut merupakan program ramah lingkungan yang ingin diperluas.
Merek-merek yang mengikuti program LCGC, seperti Toyota, Honda, dan Daihatsu, harus melakukan berbagai pertimbangan dan perhitungan pertumbuhan penjualan segmen tersebut sebelum menaikkan harga. "Saat ini, kami sedang menghitung sejauh mana pertumbuhan unit LCGC. Jadi, produsen yang mengikuti program LCGC harus memperhitungkan seberapa besar mereka dapat menaikkan harga," ungkapnya.