Sumber foto: Google

Ciptakan Ekosistem Ketenagakerjaan Kuat, Wamenaker Ungkap Strategi Berani di ICE UP 2024

Tanggal: 4 Okt 2024 14:43 wib.
Tampang.com | Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Afriansyah Noor, baru-baru ini mengungkapkan strategi berani untuk menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang kuat di Indonesia. Dalam acara Indonesia Career Expo and University Preparation (ICE UP) 2024, beliau menyoroti pentingnya integrasi tiga elemen penting yang sangat dibutuhkan untuk memperkuat ekosistem ketenagakerjaan di Indonesia. Elemen-elemen ini mencakup pelaporan lowongan kerja wajib, revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasional, serta sistem informasi pasar kerja (SIPK).

Menurut Wamenaker Afriansyah, integrasi ketiga elemen tersebut akan menjadi fondasi yang kokoh dalam membangun ekosistem ketenagakerjaan yang mampu menjawab tantangan zaman modern. Pertama, pelaporan lowongan kerja wajib akan memastikan transparansi dan kesempatan yang adil bagi para pencari kerja. Dengan adanya aturan yang memaksa perusahaan untuk melaporkan setiap lowongan pekerjaan yang tersedia, diharapkan akan tercipta kesempatan yang sama bagi seluruh lapisan masyarakat untuk mengakses informasi dan kesempatan kerja.

Selanjutnya, revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasional menjadi kunci dalam mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten dan siap pakai. Dengan teknologi yang terus berkembang, perubahan dalam dunia kerja pun semakin cepat. Oleh karena itu, sangat penting untuk menyesuaikan kurikulum pendidikan dan pelatihan vokasional agar sesuai dengan kebutuhan industri. Dalam konteks ini, aktualisasi kegiatan magang dan kerja praktek di dunia industri perlu didorong secara aktif untuk memberikan pengalaman kerja yang nyata kepada para peserta pendidikan dan pelatihan vokasional.

Terakhir, sistem informasi pasar kerja (SIPK) menjadi alat yang sangat dibutuhkan dalam menghubungkan antara pencari kerja dengan pemilik usaha. Dengan adanya SIPK yang efektif, diharapkan akan tercipta pasar kerja yang dinamis dan efisien, di mana permintaan dan penawaran tenaga kerja dapat bertemu dengan mudah. Hal ini juga akan membantu mengurangi kesenjangan informasi antara pencari kerja dan pemilik usaha, sehingga proses rekrutmen dan penempatan kerja dapat berlangsung lebih efisien.

Dengan mengintegrasikan ketiga elemen tersebut, Wamenaker Afriansyah Noor optimis bahwa Indonesia dapat membangun ekosistem ketenagakerjaan yang kuat dan mampu bersaing secara global. Namun, tantangan besar tetap ada di depan, dan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, industri, dan lembaga pendidikan, sangat dibutuhkan untuk mewujudkan visi ini. Melalui kolaborasi yang sinergis, diharapkan dapat tercipta lingkungan ketenagakerjaan yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia.

Dengan demikian, integrasi antara pelaporan lowongan kerja wajib, revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasional, serta sistem informasi pasar kerja (SIPK) menjadi langkah krusial dalam membangun fondasi yang kuat bagi ekosistem ketenagakerjaan di Indonesia.

Dengan demikian, integrasi antara pelaporan lowongan kerja wajib, revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasional, serta sistem informasi pasar kerja (SIPK) menjadi langkah krusial dalam membangun fondasi yang kuat bagi ekosistem ketenagakerjaan di Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved