China Kuasai Bahan Hi-Tech, Hasil Kebijakan Visioner Deng Xiaoping
Tanggal: 24 Mei 2018 20:18 wib.
Logam tanah jarang (LTJ) menjadi barang langka yang saat ini diburu negara-negara maju. Hal itu disadari ketika China mulai mengurangi kuota ekspor LTJ ke berbagai negara. China saat ini menguasai 97% pasar mineral yang dibutuhkan untuk membuat berbagai benda berteknologi tinggi (Hi-Tech) di dunia tersebut. Jepang, yang dikenal sebagai negara produsen benda-benda canggih, bergantung hampir 100% pada pasokan LTJ dari China.
Amerika Serikat, yang mengandalkan pasokan komponen-komponen teknologi dari Jepang, akhirnya juga bergantung pada China. Padahal, di antara benda-benda yang membutuhkan mineral itu ialah berbagai peralatan vital militer, mulai dari sonar kapal perang, alat pembidik meriam tank, hingga perangkat pelacak sasaran pada peluru kendali.
Keberhasilan China menguasai pasar LTJ dunia merupakan buah kebijakan visioner mantan pemimpin negara komunis itu, Deng Xiaoping. Pada 1960-an, Deng mengatakan, jika negara-negara Timur Tengah memiliki minyak bumi, China mempunyai LTJ.
LTJ meliputi 17 unsur logam. Sebagai logam transisi, unsur-unsur itu istimewa karena mampu bereaksi dengan unsur-unsur lain untuk menghasilkan sesuatu yang baru, yang tidak bisa dihasilkan tanpa reaksi tersebut. Antara lain, magnet berkekuatan tinggi dan kristal penghasil laser.
Kekuatan magnet dengan campuran samarium atau neodimium bisa 10-20 kali lebih besar jika dibandingkan dengan magnet biasa. Magnet energi tinggi itu merevolusi pembuatan motor listrik yang jauh lebih ringan.
Baterai penyimpan listrik yang bisa diisi ulang, seperti jenis nickel metal hydride (NiMH) yang lazim digunakan pada telepon seluler atau baterai utama mobil hibrida, menggunakan campuran lantanum.
The Economist menyebutkan satu mobil Toyota Prius sedikitnya menggunakan 25 pon (11,33 kilogram) lantanum dalam baterai NiMH-nya.
Fungsinya, yang lebih sebagai bahan campuran atau katalisator, membuat LTJ memang tidak dibutuhkan dalam jumlah banyak. Meski demikian, dengan makin bergantungnya kehidupan manusia akan benda-benda teknologi, kebutuhan dunia akan logam istimewa ini pun semakin besar.