Cetak Laba Rp15,98 Triliun, Analis Rekomendasikan Beli Saham BBRI
Tanggal: 5 Mei 2024 22:23 wib.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) telah mencatatkan laba sebesar Rp15,98 triliun hingga akhir Triwulan I 2024. Sejumlah analis pasar modal merekomendasikan untuk membeli saham BBRI di tengah capaian yang mengesankan ini.
Menurut riset terbaru dari Analis Sucor Sekuritas Edward Lowis, laba bersih BBRI tumbuh stabil didukung oleh pendapatan yang kuat, serta kemampuan untuk menutupi pencadangan. Net interest income (NII) pun tumbuh sebesar 16 persen berkat pertumbuhan kredit yang kuat.
Melihat kinerja tersebut, Sucor Sekuritas memberikan rekomendasi "Beli" untuk saham BBRI dengan target harga Rp6.400. "Target harga kami setara dengan 2,8x price to book pada 2024 dengan asumsi return on equity 23 persen dengan cost to equity 12 persen," ungkap Sucor dikutip pada Minggu (5/5).
Sementara itu, Analis Ciptadana Sekuritas, Erni Marsella Siahaan, juga memberikan rekomendasi "beli" dengan target harga Rp7.000 per saham. Dia mengungkapkan bahwa meskipun laba bersih BBRI sedikit di bawah perkiraan, namun masih sejalan dengan perkiraan konsensus. Erni juga menyoroti bahwa NIM BRI (Net Interest Margin) akan terpengaruh oleh kenaikan suku bunga acuan, yang mengakibatkan manajemen BRI merevisi target NIM 20 bps lebih rendah menjadi 7,6-8 persen dari sebelumnya 7,8-8 persen.
Pencapaian laba bersih BBRI yang positif ini didorong oleh penyaluran kredit yang tumbuh double digit. Hingga akhir Maret 2024, BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun, tumbuh 10,89 persen secara year on year. Dan sebesar 83,25 persen diantaranya atau sejumlah Rp1.089,41 triliun merupakan portofolio kredit untuk segmen UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).
Dampak dari penyaluran kredit yang tumbuh double digit ini juga terasa pada aset perseroan, di mana tercatat aset BRI mencapai sebesar Rp1.989,07 triliun, tumbuh 9,11 persen year on year. Dari segmen pinjaman BRI, seluruhnya tumbuh positif, dengan segmen mikro tumbuh 10,51 persen, segmen konsumer 11,62 persen, segmen kecil dan menengah 8,06 persen dan segmen korporasi 15,10 persen. Ini membuktikan bahwa pertumbuhan kredit BRI di tengah kondisi suku bunga yang tinggi tetap kokoh.
Selain itu, dari sisi keuangan, BRI juga mampu menjaga likuiditas dengan baik. Hingga akhir kuartal I-2024, Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank tercatat sebesar 83,28 persen. Dan dari sisi permodalan, BRI juga mampu menjaga rasio permodalan yang kuat dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 23,97 persen.
Direktur Utama BRI, Sunarso, menyatakan optimisme bahwa perseroan dapat mencapai pertumbuhan kredit double digit sesuai target yang ditetapkan pada awal tahun. Ia menuturkan, "Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit."
Dengan kinerja yang semakin kokoh dan optimisme yang terpancar dari manajemen, banyak analis pasar modal menilai saham BBRI sebagai pilihan yang menarik. Berdasarkan capaian dan prospek yang cerah ini, rekomendasi beli untuk saham BBRI nampaknya menjadi pilihan yang menarik bagi para investor yang mengincar imbal hasil yang menguntungkan dan stabil.