Sumber foto: Unsplash

Bukan RI-Vietnam, Ramai Pabrik Pindah dari China ke Negara ASEAN Ini

Tanggal: 25 Apr 2024 12:31 wib.
Situasi ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China rupanya telah menguntungkan negara tetangga Indonesia. Saat ini, perusahaan asing cenderung memindahkan fasilitas manufaktur mereka keluar dari Tiongkok, dalam tren yang dikenal dengan sebutan China Plus One. Namun, yang menarik adalah Malaysia yang menjadi pilihan utama mereka, bukan Vietnam atau Thailand.

Malaysia, terutama dalam industri semikonduktor, telah memperoleh banyak keuntungan. Negeri ini bahkan menjadi eksportir terbesar keenam di dunia dalam industri tersebut. Diketahui bahwa Intel, perusahaan chip raksasa asal Amerika Serikat (AS), tengah membangun pabrik di Penang, yang akan menjadi fasilitas luar negeri pertamanya untuk pengemasan chip 3D yang canggih.

Dengan banyaknya perusahaan semikonduktor dan manufaktur kendaraan listrik yang bermigrasi ke Asia Tenggara, Malaysia dianggap berada dalam posisi yang sangat menguntungkan. Upaya ini tidak hanya untuk menghindari pembatasan perdagangan, tetapi juga untuk memperkuat rantai pasokannya.

Selain Malaysia, ekosistem di Penang, Malaysia, dan daerah sekitar Kulim di negara bagian Kedah, telah menjadi magnet bagi perusahaan-perusahaan teknologi yang ingin mengurangi risiko di tengah persaingan ketat antara AS dan China. Hal ini juga terjadi di beberapa negara Eropa.

Menurut Direktur Eksekutif KGV International Property Consultans, Samuel Tan, Malaysia baik dalam hubungannya dengan China maupun AS. Hal ini mencerminkan situasi yang menguntungkan bagi negara tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh media Singapura, Channel News Asia (CNA) pada Selasa (23/4/2024).

Dengan keuntungan ini, Malaysia harus memperhatikan secara serius tentang bagaimana mengelola dilema ini. Meskipun Malaysia ditengarai mendapat banyak manfaat, tetap perlu memperhatikan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari migrasi industri ini. Diperlukan pengaturan yang baik untuk memastikan investasi ini memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi negara dan masyarakatnya.

Selain itu, Malaysia harus memperkuat infrastruktur dan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mendukung kehadiran industri semikonduktor dan manufaktur kendaraan listrik. Ini tidak hanya akan meningkatkan daya saing industri, tetapi juga akan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

Dalam jangka panjang, Malaysia juga harus memikirkan strategi untuk tetap berada di jalur yang berkelanjutan, terutama dalam hal energi dan lingkungan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pembangunan industri tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga berkelanjutan dan memperhatikan keseimbangan ekologis.

Selain itu, Malaysia juga dapat mempertimbangkan kolaborasi dengan pemerintah dan perusahaan asing yang melakukan migrasi ke negaranya. Kolaborasi ini tidak hanya dapat memperkuat hubungan antara Malaysia dengan negara-negara lain, tetapi juga dapat membantu memastikan bahwa investasi ini memberikan dampak positif bagi semua pihak yang terlibat.

Dalam mendukung migrasi industri ini, Malaysia juga dapat mempertimbangkan kebijakan untuk menarik investasi dan mengurangi hambatan birokrasi. Hal ini akan memudahkan perusahaan asing untuk berinvestasi dan membuka lapangan kerja, yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi negara.

Kemampuan Malaysia dalam menanggapi tren migrasi industri ini akan menjadi kunci bagi keberhasilan dan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi di masa depan. Negara ini memiliki potensi besar untuk menjadi tujuan utama bagi perusahaan-perusahaan asing yang mencari lokasi produksi alternatif di luar Tiongkok, dan dengan strategi yang tepat, Malaysia dapat memanfaatkan situasi ini untuk mendorong pertumbuhan ekonominya.

Situasi ini juga menciptakan peluang bagi Malaysia untuk memperluas kerja sama dengan negara-negara ASEAN lainnya. Dengan upaya bersama, negara-negara di kawasan ini dapat saling menguntungkan dalam menjawab kebutuhan pasar global, sekaligus memperkuat posisi ASEAN sebagai pusat produksi dan perdagangan yang strategis di kawasan Asia.

Dengan berbagai potensi yang dimiliki, Malaysia memiliki kesempatan untuk menjadi pusat inovasi dan produksi di sektor semikonduktor dan manufaktur kendaraan listrik. Hal ini akan membawa manfaat besar bagi negara dalam jangka panjang, dengan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan negara, dan memperkuat posisinya dalam ekonomi global.

Dipandang dari berbagai sudut, migrasi industri ini telah membuka peluang baru bagi Malaysia. Negara ini harus dapat memanfaatkan situasi ini dengan bijaksana, dengan memperhatikan dampaknya serta memastikan bahwa investasi ini memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi negara dan masyarakatnya. Dengan strategi yang tepat dan kolaborasi yang baik, Malaysia dapat menghadapi masa depan dengan keyakinan yang lebih kuat dan memanfaatkan peluang yang ada untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved