BSI Memperoleh Laba Bersih Rp1,71 Triliun di Kuartal I 2024
Tanggal: 1 Mei 2024 17:18 wib.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp1,71 triliun selama kuartal I tahun 2024. Hal ini terjadi di tengah kondisi perekonomian global yang penuh ketidakpastian. Prestasi ini disampaikan oleh Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, dalam konferensi pers virtual pada tanggal 30 April.
Hery Gunardi menyatakan bahwa kinerja positif tersebut didorong oleh pertumbuhan dana murah dan konsistensi BSI dalam menjalankan fungsi intermediasi. Dirinya mengucapkan rasa syukur atas pencapaian tersebut di tengah situasi ekonomi global yang fluktuatif.
Pencapaian positif BSI ini didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 10,43 persen (yoy) atau mencapai Rp297 triliun, yang didominasi oleh dana murah. Tabungan tumbuh sebesar 8,75 persen dan giro tumbuh hingga 10,52 persen. Capaian ini berhasil membawa posisi BSI berada di peringkat 5 secara nasional dari sisi penghimpunan Tabungan.
Selain pertumbuhan dana pihak ketiga, penyaluran pembiayaan BSI pada kuartal I/2024 mencapai Rp247 triliun atau tumbuh 15,89 persen (yoy). Dari nilai tersebut, sebesar 54,62 persen disalurkan pada segmen konsumer dan 27,81 persen disalurkan ke segmen wholesale serta 17,56 persen ke segmen retail.
Pada segmen konsumer, pembiayaan terbesar disalurkan untuk pembiayaan griya, mitraguna, pensiun, bisnis emas, oto, cicil emas dan hasanah card. Sementara itu, untuk pembiayaan berkelanjutan, BSI telah menyalurkan Rp59,2 triliun yang didominasi oleh sektor UMKM sebesar Rp46,6 triliun, sustainable agriculture Rp4,9 triliun, energi terbarukan Rp0,9 triliun, dan proyek green lainnya sebesar Rp600 miliar. Hery menambahkan bahwa BSI memiliki komitmen untuk terus menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan kualitas yang sehat.
Hingga kuartal I/2024, BSI mencatat Aset sebesar Rp358 triliun, tumbuh 14,25 persen dengan Return On Asset (ROA) 2,51 persen, return on equity (ROE) 18,30 persen, financing to deposit ratio (FDR) sebesar 83,05 persen dengan non-performing financing (NPF) gross 2,01 persen serta cash coverage 196,61.
Selain itu, layanan digital BSI juga mencatat pertumbuhan signifikan. Pada Maret 2024, jumlah pengguna BSI Mobile melonjak 29,35 persen (yoy) menjadi 6,70 juta orang dengan jumlah transaksi sebesar 118,5 juta dan volume transaksi mencapai Rp145,1 Triliun. Jumlah nasabah yang membuka rekening secara online juga meningkat mencapai 93,6 persen dari nasabah baru BSI hingga Maret 2024.
Untuk memperluas jangkauan layanan ke wilayah yang belum terjangkau oleh bank dan juga sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi mikro, BSI terus memperluas jaringan BSI Agen. Hingga Maret 2024, jumlah BSI agen mencapai 91 ribu dengan total 5,7 juta transaksi dan volume sebesar Rp13,2 triliun.
Selain fokus pada pelayanan, BSI juga turut berkontribusi dalam melakukan green activity. Salah satu implementasi aktivitas ini adalah penyediaan 50 titik mesin RVM (Reverse Vending Machine) di seluruh Indonesia, yang saat ini berdampak pada pengurangan emisi karbon sebanyak 147,9 ton CO2eq dan mendaur ulang plastik sebanyak 27,9 ton limbah plastik.
Pada kesempatan yang sama, Hery juga menegaskan komitmen BSI dalam berkontribusi pada perekonomian melalui pendanaan yang berkesinambungan, digitalisasi layanan, serta pelestarian lingkungan. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, pencapaian positif BSI menjadi bukti bahwa bank ini mampu menghadapi tantangan dengan baik. Hal ini juga menunjukkan bahwa sektor perbankan syariah mulai mendapat perhatian yang lebih besar di tengah masyarakat dan menunjukkan pertumbuhan yang positif dalam menciptakan dampak yang berkelanjutan dalam perekonomian Indonesia.