BRI Optimis Program Kopdes Merah Putih Akan Dongkrak Ekonomi Rakyat

Tanggal: 24 Jul 2025 09:56 wib.
PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) menunjukkan keyakinan yang tinggi terkait Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) yang baru saja diperkenalkan oleh pemerintah. Mereka percaya program ini memiliki potensi yang sangat besar untuk berfungsi sebagai penggerak utama bagi ekonomi kerakyatan di Indonesia.

Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menjelaskan bahwa peluncuran KDMP oleh Presiden Joko Widodo merupakan momen penting yang dapat membantu membangun fondasi ekonomi kerakyatan yang inklusif dan berkelanjutan. Menurutnya, inisiatif ini tidak hanya membawa angin segar, tetapi juga menandakan bahwa sudah saatnya masyarakat desa diberdayakan lebih lanjut.

"BRI menerima inisiatif ini dengan sikap penuh komitmen dan optimis. Sebagai bank yang selalu berdampingan dengan rakyat, kami percaya bahwa KDMP akan menjadi titik balik dalam memperkuat ekosistem ekonomi berbasis kerakyatan dan saling membantu," ungkap Hery saat melakukan konferensi pers di Jakarta.

Hery menambahkan bahwa BRI berupaya terus mendukung program ini melalui berbagai sinergi, seperti layanan keuangan, pendampingan usaha, serta pemberdayaan komunitas lokal. Dengan demikian, diharapkan mampu menciptakan peluang kerja baru serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di kawasan pedesaan.

Salah satu langkah nyata yang dilaksanakan oleh BRI untuk meningkatkan akses layanan keuangan bagi masyarakat desa adalah dengan memperkenalkan AgenBRILink. AgenBRILink ini berfungsi untuk mengintegrasikan koperasi dalam jaringan layanan keuangan.

"Melalui layanan AgenBRILink, koperasi bisa melayani transaksi keuangan yang beragam, mulai dari setor dan tarik tunai, top-up, pembayaran tagihan, hingga cicilan. Hal ini tidak hanya mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan keuangan, tetapi juga menjadikannya lebih mendekat, terjangkau, dan inklusif," jelas Hery.

Dalam ekosistem yang telah dibangun saat ini, AgenBRILink menjadi mitra strategis yang sangat penting untuk mendukung operasional KDMP. Hingga pertengahan tahun 2025, diperkirakan sebanyak 1,22 juta AgenBRILink akan tersebar di 67 ribu desa di seluruh pelosok Indonesia.

Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih menerapkan model bisnis terintegrasi yang dikenal dengan istilah 7 in 1 Business Model. Menurut BRI, kolaborasi ini akan terus berkembang seiring dengan perluasan kerja sama dengan berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya.

Untuk memastikan keberlangsungan KDMP, BRI berkomitmen untuk menerapkan pendekatan yang lebih menyeluruh. Pendekatan ini mencakup dua pilar utama, yaitu pendampingan usaha serta akses kepada solusi keuangan melalui inisiatif One BRI Solution.

Dalam hal pendampingan usaha, BRI menempatkan Relationship Manager yang bertugas sebagai titik kontak tunggal untuk koperasi. Mereka akan memberikan dukungan terkait operasional AgenBRILink dan menyediakan beragam pelatihan serta platform digital edukasi demi meningkatkan kapasitas kelembagaan koperasi secara sistematis.

Di sisi lain, dari aspek One Solution, BRI menawarkan berbagai jenis pembiayaan usaha dan investasi, serta mendorong koperasi untuk menjadi penyedia layanan keuangan formal melalui AgenBRILink. Selain itu, BRI menghadirkan platform manajemen keuangan terintegrasi yang dikenal dengan nama Qlola by BRI, guna mendukung efisiensi operasional koperasi.

Kedua pendekatan ini sudah diimplementasikan di sejumlah KDMP yang saat ini aktif di sejumlah daerah, seperti di KDMP Hambalang yang terletak di Bogor, Jawa Barat, KDMP Bumisari di Lampung Selatan, serta KDMP yang ada di Cileunyi Wetan dan Cangkuang Wetan di Bandung, Jawa Barat, dan KDMP Pangkah Wetan yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur.

Pada tanggal 21 Juli, dalam sebuah acara peluncuran yang dihadiri Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, diperkenalkan kelembagaan sekitar 80 ribu unit Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih di Desa Bentangan, Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya koperasi sebagai instrumen bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk membangun kekuatan kolektif.

Presiden memberi contoh bahwa koperasi dapat dipandang sebagai kumpulan lidi; satu batang lidi mungkin tampak tidak memiliki kekuatan, tetapi jika disatukan, mereka bisa menjadi alat yang kuat dan bermanfaat. Konsep ini menggarisbawahi esensi gotong royong dalam koperasi, di mana koperasi dapat menyatukan kekuatan berbagi dari berbagai elemen ekonomi kecil untuk membentuk kekuatan ekonomi yang lebih besar dan lebih tangguh.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved