Sumber foto: iStock

Breaking! Rupiah Melemah, Dolar Tembus Rp 16.400

Tanggal: 21 Jun 2024 07:00 wib.
Rupiah kembali tertekuk terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah situasi wait and see yang dihadapi pelaku pasar terkait suku bunga Bank Indonesia (BI) hari ini. Berdasarkan data dari Refinitiv, pada pukul 09:21 WIB, rupiah melemah sebesar 0,24% dan mencapai angka Rp16.400/US$ pada hari Kamis (20/6/2024). Kondisi ini menandai pelemahan terbesar dalam empat tahun terakhir, sejak munculnya pandemi Covid-19.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) stagnan di level 105,25, tak berbeda dengan posisi pada hari sebelumnya (19/6/2024) yang ditutup di angka yang sama.

Depresiasi rupiah ini terjadi di tengah antisipasi pelaku pasar terkait keputusan suku bunga BI yang akan disampaikan oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo pada sore hari ini. Berdasarkan konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia dari 11 lembaga/institusi, diperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga di level 6,25% tanpa mengalami kenaikan atau penurunan pada pertemuan Juni ini.

Para pelaku pasar yakin bahwa BI masih memiliki keleluasaan untuk menstabilkan nilai tukar rupiah tanpa harus menaikkan suku bunga, dengan menggunakan berbagai instrumen seperti triple intervention dan instrumen lainnya. Namun, keputusan akhir masih menimbulkan ketegangan di pasar finansial.

Situasi ini menjadi perhatian serius mengingat dampaknya terhadap berbagai sektor ekonomi. Pelemahan rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga barang impor, inflasi, dan daya beli masyarakat. Melihat pertumbuhan ekonomi yang sedang diupayakan, penguatan rupiah menjadi salah satu indikator yang penting.

Selain itu, situasi global yang tidak menentu, seperti perang dagang antara AS dan China, serta kebijakan moneter The Federal Reserve juga turut mempengaruhi pergerakan rupiah. Data-data dari badan terkait perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi besarnya dampak pengaruh eksternal terhadap pelemahan rupiah.

Menyikapi kondisi ini, pihak-pihak terkait, terutama pemerintah dan Bank Indonesia, perlu memperkuat koordinasi dan komunikasi yang efektif demi menjamin stabilitas nilai tukar rupiah. Di samping itu, langkah-langkah yang berkelanjutan dan terukur perlu diambil untuk menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi nasional.

Dalam menghadapi kondisi ini, penting untuk mewaspadai ketidakpastian pasar global dan menjaga kewaspadaan terhadap perkembangan suku bunga utama serta kebijakan moneter di berbagai negara. Hal ini akan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif terhadap pergerakan nilai tukar rupiah di tengah dinamika ekonomi global.

Sektor riil dan keuangan perlu terus melakukan langkah-langkah antisipatif, terutama dalam mengelola risiko nilai tukar dan melindungi posisi keuangan dari gejolak pasar. Keterlibatan berbagai pihak terkait, mulai dari korporasi hingga lembaga keuangan, dalam penyusunan langkah-langkah mitigasi risiko ini sangat penting untuk menjaga ketahanan sektor riil dan keuangan di tengah dinamika nilai tukar yang tidak menentu.

Dalam jangka pendek, dapat mengantisipasi aksi spekulatif yang berdampak buruk terhadap stabilitas nilai tukar. Peran dari lembaga pengawas dan regulator pasar modal sangat diperlukan dalam mengawasi dan menindaklanjuti aksi spekulatif yang dapat memperkeruh kondisi pasar.

Di sisi lain, kebijakan fiskal yang berpihak pada penguatan nilai tukar rupiah juga perlu diperhatikan. Kebijakan yang berlandaskan pada penguatan sektor riil, pengendalian inflasi, dan penguatan daya saing ekonomi nasional akan memberikan efek positif dalam memperkuat nilai tukar rupiah.

Terkait dengan hal ini, pemerintah perlu membuka peluang untuk meningkatkan kerja sama dengan negara-negara mitra dagang, menjalin kerjasama yang saling menguntungkan, dan memperluas pasar ekspor sehingga dapat menjaga keseimbangan nilai tukar rupiah.

Upaya-upaya untuk meningkatkan ketahanan ekonomi nasional dan memperkuat nilai tukar rupiah merupakan tugas bersama dari berbagai pihak, baik pemerintah, Bank Indonesia, pelaku pasar, dan masyarakat. Koordinasi yang erat serta langkah-langkah strategis yang diterapkan dengan bijak akan menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas ekonomi, khususnya terkait dengan nilai tukar rupiah.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved