Bos Astra International (ASII) Borong 223.300 Saham
Tanggal: 10 Jul 2024 12:57 wib.
PT Astra Internasional Tbk. (ASII) baru-baru ini mengumumkan bahwa Direktur ASII, Henry Tanoto, telah meningkatkan kepemilikan sahamnya sebanyak 223.300 lembar saham. Meningkatnya jumlah saham Henry Tanoto ini diumumkan melalui keterbukaan informasi dari data laporan bulanan registrasi pemegang efek ASII pada periode Juni 2024. Pada bulan Mei 2024, saham Henry Tanoto sebanyak 2.279.700 lembar, dan kini meningkat menjadi 2.503.000 lembar pada Juni 2024.
Henry Tanoto, yang juga menjabat sebagai Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), kini memiliki 0.01 persen saham dalam ASII. Namun, detail mengenai kapan dan pada harga berapa transaksi pembelian saham dilakukan belum dijelaskan secara rinci.
Sebagai informasi tambahan, Henry Tanoto telah bergabunga dengan PT Toyota Astra Motor sejak tahun 1995, dan saat ini menjabat sebagai Vice President Director PT Toyota-Astra Motor sejak tahun 2015 dan juga direktur di PT Astra International Tbk. Selain jabatan di perusahaan tersebut, beliau juga terlibat sebagai Komisaris di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan PT Serasi Auto Raya sejak tahun 2017. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Komisaris di PT Sigap Prima Astrea pada periode 2015-2016 dan Chief Marketing di PT Astra International Tbk - Toyota Sales Operation pada periode 2013-2015.
Pendidikan beliau pun cukup mengesankan. Henry Tanoto menyelesaikan studi Sarjana Teknik Mesin di Universitas Trisakti, Indonesia pada tahun 1994. Ia juga meraih gelar Master of Applied Commerce dari University of Melbourne, Australia pada tahun 2002, dan menyelesaikan Advanced Management Program di INSEAD, Perancis pada tahun 2016.
Kenaikan kepemilikan saham Henry Tanoto yang signifikan ini menjadi topik pembicaraan di kalangan pengamat pasar modal. Di satu sisi, hal ini dapat dilihat sebagai kepercayaan pada kinerja ASII dan prospek perusahaan ke depannya. Kehadiran Henry Tanoto dalam posisi strategis di berbagai perusahaan terkait dengan Astra International Tbk juga memberikan sinyal kepada pasar mengenai kepercayaan diri dan keyakinannya terhadap masa depan perusahaan-perusahaan tersebut.
Peningkatan kepemilikan saham oleh salah satu direksi di perusahaan juga dapat dipandang sebagai langkah strategis dalam mendukung strategi jangka panjang perusahaan. Hal ini juga mencerminkan kepercayaan diri dari pihak internal terhadap masa depan perusahaan tersebut. Adanya keberanian untuk membeli saham perusahaan tempatnya bekerja juga menunjukkan keyakinan bahwa perusahaan akan terus berkembang dan menghasilkan nilai yang berkelanjutan bagi para pemegang saham. Meskipun detail transaksi pembelian saham belum diungkapkan, langkah Henry Tanoto ini memberikan sinyal positif bagi pasar mengenai potensi pertumbuhan perusahaan ke depannya.
Namun, di sisi lain, ada pula potensi isu etika yang menjadi perhatian ketika seorang direksi membeli saham perusahaan tempatnya bekerja. Meskipun langkah ini dapat diartikan sebagai kepercayaan terhadap perusahaan, akan tetapi, hal ini juga dapat menimbulkan konflik kepentingan dan menimbulkan ketidakpastian bagi investor dan pemegang sahamlain.