Sumber foto: infobanknews.com

Bocoran Laba Besar Bank Indonesia: BRI, Bank Mandiri, BCA, dan BNI

Tanggal: 21 Jun 2024 18:03 wib.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah merilis proyeksi laba kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) IV atau empat bank besar di Indonesia. Menurut OJK, bank-bank tersebut menargetkan capaian laba senilai Rp 177,75 triliun pada tahun ini. Data tersebut menjadi sorotan publik karena memberikan gambaran penting mengenai kinerja keuangan institusi keuangan besar di Indonesia.

Saham Bank Naik Jelang Pengumuman BI Rate, IHSG Melesat Nyaris 1%.

Pada tahun sebelumnya, laba KBMI 4 tercatat senilai Rp 173,52 triliun, sehingga perkiraan laba bank jumbo tahun ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 2,44% secara tahunan (yoy). KBMI 4 sendiri mencakup PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).

Pada tahun 2023, Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencatat laba sebesar Rp 60,4 triliun, naik 17,5% secara tahunan (yoy), sementara Bank Mandiri (BMRI) berhasil mengantongi laba sebesar Rp 55,1 triliun, naik 33,7% yoy.

Sementara itu, Bank Central Asia Tbk (BCA) membukukan laba sebesar Rp 48,6 triliun, naik 19,4% yoy, dan Bank Negara Indonesia (BNI) mencatat laba sebesar Rp 20,9 triliun, naik 14,2% yoy. Data ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam kinerja keuangan bank-bank besar, yang juga memiliki dampak pada perekonomian nasional.

Pada kuartal I-2024, BRI membukukan laba bersih periode berjalan senilai Rp 15,98 triliun, yang mengalami pertumbuhan sebesar 2,69% secara tahunan (yoy). Di sisi lain, Bank Mandiri mengantongi laba bersih senilai Rp 12,70 triliun, yang naik 1,13% yoy.

Sementara BCA melaporkan laba bersih senilai Rp 12,9 triliun, naik 11,7% yoy, dan BNI mencatat laba bersih senilai Rp 5,33 triliun, naik 2,03% yoy. Data ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan bank-bank besar terus menunjukkan tren pertumbuhan yang positif.

Selain itu, OJK juga menyatakan bahwa kondisi fundamental perbankan pada April 2024 tetap kuat, resilien, dan stabil. Hal ini tercermin dari pertumbuhan kredit yang mencapai 13,09% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 7.311 triliun.

Pertumbuhan kredit tersebut didukung oleh KBMI 4 sebesar Rp 3.807 triliun, yang mengalami pertumbuhan sebesar 15,75% yoy. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menekankan bahwa pertumbuhan kredit ini didukung oleh likuiditas bank yang relatif terjaga dengan rasio likuiditas yang memenuhi ketentuan.

Selain itu, Dian juga menegaskan bahwa laba KBMI 4 tahun ini akan didorong oleh target kredit sebesar Rp 3.983 triliun. Proyeksi ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,1% dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya senilai Rp 3.754 triliun. Data proyeksi ini menjadi pedoman penting dalam mengevaluasi ekspektasi kinerja keuangan perbankan di masa mendatang.

Dengan demikian, proyeksi laba besar bank Indonesia, yang meliputi Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), Bank Mandiri (BMRI), Bank Central Asia Tbk (BCA), dan Bank Negara Indonesia (BNI), menjadi indikator krusial dalam menilai kinerja sektor keuangan nasional. Selain itu, data ini juga menjadi pertimbangan penting bagi investor, pelaku usaha, dan pemerintah dalam mengambil keputusan investasi maupun regulasi yang berkaitan dengan industri perbankan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved