Sumber foto: iStock

Bitcoin Mengalami Penurunan 4% sebagai Akibat dari Kebijakan The Fed dan Konflik Timur Tengah

Tanggal: 4 Okt 2024 11:01 wib.
Bitcoin dan aset kripto lainnya telah menghadapi pelemahan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Harga Bitcoin terjun hingga hampir 4% dalam tiga hari perdagangan terakhir, sedangkan aset kripto dengan top market cap lainnya juga mengalami penurunan dalam rentang waktu yang sama. Sebab dari penurunan ini dapat dilihat dari dampak kebijakan The Fed serta kecemasan akibat konflik di Timur Tengah.

Peristiwa ini dipicu oleh pernyataan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell, mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga. Pernyataan ini menyebabkan ketidakpastian di kalangan investor, yang akhirnya berdampak pada penurunan harga aset kripto, termasuk Bitcoin.

Tak hanya itu, ketegangan di Timur Tengah juga ikut berperan dalam melemahkan pasar aset kripto. Konflik antara Iran dan Israel telah menciptakan suasana ketegangan yang juga mempengaruhi pasar keuangan global, termasuk pasar aset kripto. Ancaman balasan dari Israel terhadap Iran turut meningkatkan kecemasan di pasar.

Menurut laporan Bloomberg News, Pemerintah Netanyahu dan pemimpin Israel lainnya telah mengancam akan melakukan pembalasan terhadap Iran. Hal ini membuat suasana geopolitik semakin tidak kondusif bagi aset-aset berisiko, termasuk aset kripto. Ketegangan antara Iran dan Israel diprediksi akan menjadi hambatan besar bagi kinerja aset kripto dalam waktu dekat.

Meskipun begitu, sebelum terjadinya penurunan harga ini, September 2024 dapat dianggap sebagai bulan yang positif bagi Bitcoin. Selama bulan tersebut, Bitcoin berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 7,35%, mencatatkan rekor penutupan paling positif dalam satu dekade terakhir. Lonjakan inflow dari institusi ke ETF Bitcoin Spot menjadi salah satu faktor kunci yang mendukung performa positif Bitcoin pada bulan tersebut. Hal ini menandakan peningkatan kepercayaan dari investor besar terhadap prospek Bitcoin, yang menjadi sinyal yang positif untuk aset kripto ini.

Meskipun demikian, harga Bitcoin sempat mengalami penurunan mendekati level support US$60.000 pada perdagangan Selasa yang lalu. Dari sisi teknikal, potensi untuk kembali menguat masih mungkin jika Bitcoin dapat bertahan di atas support tersebut. Namun, jika terjadi pelemahan di bawah level US$60.000, maka Bitcoin berpotensi untuk terus melemah ke support selanjutnya.

Selain Bitcoin, aset kripto lainnya juga mengalami penurunan yang signifikan. XRP Koin, Solana SOL, dan Ethereum ETH turut terkena dampak penurunan harga yang cukup besar. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan di pasar aset kripto saat ini sangat terasa, dan investor perlu melakukan analisis yang cermat dalam mengambil keputusan investasi.

Di sisi lain, data Non-Farm Payroll AS yang akan dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS menjadi salah satu faktor yang dapat memengaruhi keputusan investasi di pasar aset kripto. Hasil dari data ini bisa memberikan gambaran mengenai kondisi pasar tenaga kerja, yang dapat mempengaruhi kebijakan The Fed dalam hal pemotongan suku bunga.

Momentum yang ada menjelang pemilihan umum di AS dan sentimen positif di pasar dapat menjadi pendorong utama bagi Bitcoin untuk memasuki fase Bullish di Kuartal IV-2024. Namun, para investor dan trader harus tetap waspada terhadap berbagai risiko dan volatilitas yang mungkin terjadi di pasar aset kripto dalam waktu dekat. Dengan demikian, pemantauan terhadap perkembangan pasar dan berita-berita terkait sangat diperlukan agar dapat mengambil keputusan investasi yangtepat.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved