Bioetanol dari Desa: Garut Diproyeksikan Jadi Sentra Energi Bersih Masa Depan
Tanggal: 17 Mei 2025 15:16 wib.
Tampang.com |
Garut, sebuah kabupaten di Jawa Barat yang dikenal akan alamnya yang subur, kini tengah dilirik sebagai pusat pengembangan energi bersih nasional. Pemerintah bersama Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) mengkaji potensi bioetanol dari pohon aren milik masyarakat sebagai sumber energi terbarukan.
Langkah ini ditandai dengan kunjungan kerja Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, ke kebun aren di wilayah tersebut pada Sabtu (10/5/2025). Ia menekankan bahwa pembangunan energi bersih harus dimulai dari desa, bukan hanya dari pusat-pusat kota.
“Kami ingin energi hijau tumbuh dari akar rumput, seperti desa-desa di Garut ini,” ujar Raja Juli, Kamis (15/5/2025).
Lokasi perkebunan aren yang berdekatan dengan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang milik PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) dinilai sangat strategis. Ini membuka peluang besar untuk mengintegrasikan panas bumi sebagai sumber daya pengolahan bioetanol.
Direktur Utama Pertamina NRE, John Anis, turut hadir dalam kunjungan tersebut. Ia menyebut sinergi antara teknologi dan sumber daya lokal merupakan kunci keberhasilan proyek energi terbarukan.
“Kami percaya kekuatan lokal dapat menjadi fondasi solusi global,” katanya.
Pengembangan bioetanol dari aren tak hanya soal energi, tetapi juga meningkatkan ekonomi masyarakat desa. Pemerintah berharap nilai tambah dari tanaman lokal ini akan memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan warga.
Menteri Raja Juli juga meninjau fasilitas PLTP Kamojang yang sudah beroperasi lama. Ia menyampaikan pentingnya harmoni antara alam, masyarakat, dan teknologi dalam mendukung transisi energi nasional menuju net zero emission pada 2060 atau lebih cepat.
Sementara itu, Fadjar Djoko Santoso, VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), menegaskan bahwa Pertamina siap mendukung penuh pengembangan energi bersih melalui kerja sama lintas sektor.
Meski belum ada angka pasti soal nilai investasi proyek ini, potensi ekonominya diperkirakan bisa mencapai miliaran dolar atau setara triliunan rupiah. Ini menjadi sinyal kuat bahwa desa-desa seperti Garut memiliki peran penting dalam peta energi masa depan Indonesia.